Senin 21 Nov 2016 10:54 WIB

Kereta Cepat Diharapkan Perlancar Transportasi Dua Kota Suci

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri
Kereta Mashair melayani transportasi jamaah haji di Mina, Arafah dan Muzdalifah.  (Sabq/Abdul Malik Surur)
Kereta Mashair melayani transportasi jamaah haji di Mina, Arafah dan Muzdalifah. (Sabq/Abdul Malik Surur)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kereta cepat yang menghubungkan Makkah-Madinah akhirnya akan beroperasi Maret 2018. Operasi kereta cepat ini sempat tertunda sebelumnya. Dilansir dari Arabnews, Sabtu (19/11), Konsorsium Spanyol yang menggarap proyek tersebut mengatakan seharusnya kereta cepat ini beroperasi akhir tahun ini. Namun ditunda hingga akhir 2017.

Juru Bicara Konsorsium al Shoula, kereta cepat baru akan beroperasi penuh Maret 2018. Proyek kereta cepat ini telah menelan biaya hingga 7,1 miliar dollar AS. Arab Saudi memberikan proyek kereta cepat ini kepada konsorsium 12 perusahaan asal Spanyol dan dua perusahaan Saudi. Rel kereta cepat ini akan menempuh jarak 444 kilometer antara Makkah dan Madinah.

Saudi juga telah menyiapkan 35 kereta dan akan berfungsi selama 12 tahun. Perusahaan asal Spanyol yang membuat rel adalah Renfe, pembuat kereta Talgo dan operator jalur adalah Adif. Mereka dipercaya telah memiliki pengalaman yang luas di bidang transportasi ini.

Karena keterlambatan proyek, Saudi membayar kompensasi sebesar 160 juta dollar AS sebagai biaya tambahan. Saudi berharap pembangunan proyek ini dapat memperlancar transportasi dua kota suci selama musim haji.

Selain kereta cepat, Otoritas Pengembangan Provinsi Makkah menyetujui rencana pembangunan terowongan yang menghubungkan Arafah dan Jamarat di Mina melalui Muzdalifah dan Jamarat dengan pelataran Masjidil Haram di Makkah. Pertemuan tresebut dipimpin oleh Pangeran Khaled al Faisal, Emir Makkah dan penasihat Raja di Kantor Gubernur Jeddah.

Dilansir dari Saudigazette, Kamis (17/11) rencana pembangunan tersebut baru akan diajukan kepada Raja Salman untuk meminta persetujuan. Selain membangun dua terowongan, mereka juga berencana untuk membangun tower untuk pemondokan jamaah haji dan umrah di lereng gunung Mina tanpa melanggar situs suci.

Sekjen Otoritas Pengembangan Provinsi Makkah Hashim al Faleh mengatakan pihaknya akan berinovasi dalam mengembangkan Makkah dan dengan partisipasi masyarakat. Nantinya, masyarakat akan dilibatkan untuk memberikan saran pembangunan yang disesuaikan dengan budaya masyarakat Makkah.

Sebanyak enam tower telah dibangun di Mina untuk menampung 12 ribu jamaah. Mereka juga akan menambah tenda di arafah dan fasilitas yang lebih baik bagi jamaah haji yang berada di Muzdalifah.

Sarana transportasi untuk menjangkau antara situs suci satu dengan lainnya serta Masjidil Haram akan ditingkatkan. Selain itu, pihkanya juga akan mengembangkan Bandara King Abdul Aziz khususnya lingkungan sekitarnya.

Di bidang kesehatan, Direktorat Urusan Kesehatan Makkah melaporkan telah membuka rumah sakit baru dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 2.598 buah.

“Rumah sakit Raja Faisal dan rumah Sakit King Abdul Aziz telah memperluas ruang perawatan dengan menambah 300 tempat tidur baru tahun ini, sedangkan Rumah Sakit al Noor menambah 17 tempat tidur khusus ruang ICU disamping departemen luka bakar, ruang tunggu dan UGD,” menurut sumber direktorat urusan kesehatan.

Dilansir dari SaudiGazette, Senin (21/11) Rumah Sakit Ibnu Sina rencananya akan membuka delapan pusat kesehatan baru. Sebanyak 300 tempat tidur ditambahkan di Rumah Sakit Ajyad dan 200 tempat tidur di Rumah Sakit al Hujoon.

Tujuh pusat kesehatan baru akan dibangun di utara Masjidil Haram. Pemerintah Saudi juga akan membangun Rumah Sakit Umum Makkah berkapasitas 500 tempat tidur dan Rumah Sakit al Jumoon berkapasitas 100 tempat tidur.

Sementara itu di dalam Masjidil Haram akan dibangun empat pusat kesehatan dan 100 klinik gigi. Khusus pusat gangguan perilaku dan trauma akan dibangun klinik berkapasitas 100 tempat tidur.

Untuk menyimpan persediaan obat-obatan dan peralatan kesehatan, pihaknya akan membangun lima gudang baru di Al Muaisim Emergency Complex.

Di tempat lain, pemerintah Saudi akan menambah fasilitas kesehatan di Rumah Sakit al Hawiyah 200 tempat tidur, Rumah Sakit al Kharma 200 tempat tidur, Rumah Sakit Turbah 200 tempat tidur, rumah sakit anak-anak 300 tempat tidur dan rumah sakit al Amal 500 tempat tidur.

Pusat Perawatan Jantung dan rumah sakit bersalin juga akan dibangun di Taif. Dengan 500 tempat tidur perawatan biasa, 200 tempat tidur bersalin dan anak-anak serta 50 klinik gigi di Qunfudah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement