REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergi menunaikan ibadah haji dan umrah selalu menjadi dambaan bagi seluruh umat Islam di dunia. Setelah melaksanakan ibadah, para jamaah biasanya menyempatkan diri mereka untuk membelli oleh-oleh khas Tanah Suci, baik untuk keluarga, kerabat, maupun tetangga.
Sekarang sudah banyak pusat perbelanjaan yang tersedia di Makkah, Madinah dan Jeddah. Selain toko-toko yang buka pada sepanjang tahun, banyak pula toko-toko yang buka hanya pada musim haji saja. Serta tidak sedikit pula pedagang kaki lima yang sengaja mencoba meraih untung dari kedatangan para jamaah.
Sebelum berbelanja oleh-oleh di Tanah Suci, terdapat beberapa hal yang bisa diperhatikan berdasarkan pengalaman jamaah haji, petugas dan beberapa laman.
1. Buat perencanaan
Buatlah perencanaan belanja yaitu daftar barang yang diperlukan dan dibutuhkan. Hal ini agara tidak terjadi pemorosan dalam berbelanja dan bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Jika barang-barang yang bisa dibeli di Tanah Air dan mungkin harganya leboh murah maka jamaah tidak perlu memaksakan diri, apalagi kini sudah banyak toko oleh-oleh khas Tanah Suci di Indonesia.
2. Atur waktu yang tepat
Jamaah harus ingat bahwa sesungguhnya tujuan utama ke Tanah Suci adalah untuk beribadah dan memperoleh ridho Allah SWT. Jadi, jangan sampai kegiatan berbelanja oleh-oleh mengganggu waktu ibadah.
3. Cari pusat perbelanjaan
Untuk memperoleh harga oleh-oleh yang mura, ada beberapa pusat perbelanjaan yang tepat, yaitu Pasar Zakfariah di Makkah, Pasar Balad dan Bab Makkah di Jeddah, serta Pasar Kurma dan pusat pertokoan di basement Taiba Arac Hotel di Madinah. Namun, jika malas berepergian jauh, hamper di setiap penginapan jamaah haji juga banyak penjual oleh-oleh dadakan yang harganya juga hamper sama dengan pusat perbelanjaan lain.
4. Siapkan uang riyal
Para jamaah sebaiknya sudah menukarkan uang rupiah menjadi uang riyal sejak masih di tanah air karena kalau menukarkannya di Tanah Suci akan dikenakan biaya tambahan. Jika tidak membawa atau kehabisan uang tunai, jamaah bisa mengambilnya melalu mesin ATM bank setempat dengan menggunakan kartu debit bank Indonesia.
5. Berani menawar dan cek harga
Sebelum membeli, hendaknya melakukan survei di beberapa toko untuk membandingkan harga. Namun umumnya untuk barang-barang yang umum dibeli, harga tidak terlalu berbeda jauh. Setelah ada barang yang diinginkan, tidak ada salahnya menawar harga, apalagi jika ingin membeli barang dalam jumlah banyak karena biasanya diberikan harga khusus. Untuk menawar barang tidak perlu khawatir karena sebagian besar penjual atau penjaga toko di Tanah Suci mengerti bahasa Indonesia, bahkan tidak sedikit penjaganya adalah warga Indonesia.
6. Hati-hati barang palsu
Para jamaah diharapkan lebih teliti dalam memilih barang, harus bisa membedakan barang asli dan barang palsu. Salah satu contoh barang palsu yang kerap ditemukan adalah tasbih yang terbuat dari kayu koka (konon tongkay kayu Nabi Musa as. Terbuat dari kayu tersebut). Selain itu juga kerap ditemukan penjualan barang elektronik palsu, penjal biasanya menawarkan harga rendah untuk itu.
7. Batas maksimum barang
Perhatikan pula batas maksimum barang, jangan sampai membeli barang berlebihan hingga melebihi batas maksimum yang boleh dibawa dalam penerbangan. Seorang penumpang hanya mendapat jatah bagasi seberat 32 kg dan hanya satu tas kecil yang bisa dibawa ke dalam kabin. Jika kelebihan maka akan dikenakan tambahan biaya yang tidak sedikit atau terpaksa ada barang yang ditinggalkan; dan atau kelebihan barang tersebut bisa dikirimkan melalu jasa pengiriman yang akan memakan waktu lama.