IHRAM.CO.ID, PALEMBANG — Pengelola biro perjalanan umrah dan hajidi Palembang menyesalkan dihentikannya program Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memfasilitasi penerbangan langsung Palembang-Jeddah untuk jamaah umrah.
“Program pemberangkatan jamaah umrah langsung dari Palembang ke Jeddah hanya berjalan dua kali yakni penerbangan perdananya pada 14 Desember 2016 dan yang kedua pada 21 Desember, setelah itu hingga kini tidak ada lagi yang langsung, kata Pimpinan Travel Umrah dan Haji Plus PT Lovina Aini Maias Anita Silviani, di Palembang, Jumat(17/2).
Menurut dia, perusahaannya pada saat dibukanya penerbangan langsung berpartisipasi mengikutkan jamaah pada penerbangan perdana dan kedua, namun kini setelah dihentikannya pelayanan penerbangan langsung kembali pada sistem pelayanan lama yakni pemberangkatannya melalui Jakarta.
"Perusahaan travel kami sangat mendukung program penerbangan langsung dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang ke Jeddah, dan diharapkan bisa difasilitasi Pemprov Sumsel lagi bekerja sama dengan maskapai penerbangan yang bisa memberikan tarif ekonomis," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya sangat mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membuka penerbangan langsung Palembang-Jeddah, Arab Saudi karena dapat memudahkan masyarakat daerah ini dan provinsi terdekat melakukan perjalanan ibadah umrah.
Masyarakat yang melakukan umrah tidak harus berganti pesawat dan berulang kali pindah bandara serta menjalani pemeriksaan petugas keamanan bandara seperti yang terjadi selama ini harus transit di Jakarta atau Malaysia.
Selain memudahkan proses perjalanan dari Palembang ke Jeddah, penerbangan langsung dapat menghemat biaya, karena masyarakat yang terdaftar sebagai jamaah umrah pada suatu travel tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli tiket penerbangan tambahan menuju bandara pemberangkatan ke Tanah Suci Mekkah, kata Anita.
Sementara Kabag Humas Kemenag Sumsel Saefudin Latif menjelaskan bahwa sangat menyayangkan berhentinya pelayanan penerbangan langsung Palembang-Jeddah, akibat rendahnya tingkat keterisisian/muatan (load factor) pada rute tersebut.
Untuk mengatasi masalah rendahnya tingkat muata pesawat, pihaknya akan memanggil seluruh travel resmi di bawah Kemenag Sumsel untuk membicarakan hal tersebut sehingga tempat duduk ang tersedia di pesawat yang melayani penerbangan langsung itu bisa dipenuhi oleh jamaah umrah.
Kuota pesawat akan terpenuhi jika travel resmi yang ada di Sumsel memanfaatkan fasilitas tersebut, sehingga perjalanan umrah dengan penerbangan langsung dari Palembang ke Jeddah bisa berjalan kembali seperti pada Desember 2016.
“Selain berupaya membahas massalah tersebut bersama pengelola travel umrah, pihaknya akan membicarakan masalah itu bersama pimpinan maskapai penerbangan Garuda Indonesia selaku perusahaan yang mendukung program Pemprov Sumsel membuka penerbangan langsung tersebut,” katanya.