Selasa 21 Mar 2017 13:03 WIB

Kepolisian Malaysia Menangkap Pria Tersangka Penipuan Haji

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Korban penipuan travel haji (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wahyu Syahputra
Korban penipuan travel haji (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, GEORGE TOWN -- Kepolisian Malaysia menangkap seorang pria yang telah melakukan penipuan haji. Sejauh ini, ada 49 orang yang menjadi korban. Selain melakukan penipuan haji, tersangka juga menawarkan mobil dengan harga sangat murah.

Pria berusia 47 tahun dari Kuala Nerang, Kedah, itu berpura-pura menjadi perwira tinggi, baik dari Kementerian Perhubungan (Jabatan Pengangkutan Jalan) maupun Tabung Haji. Dia menawarkan mobil dan paket haji dengan harga miring.

Ia menargetkan, calon korbannya dengan menelepon mereka dan memberikan penawaran menggiurkan. Kemudian tersangka dan calon korban akan bertemu, menyerahkan uang dan fotokopi MyKad (sejenis kartu tanda pengenal di Malaysia) milik korban. Terkadang, tersangka hanya mengirimkan pesan singkat kepada calon korban yang berisi rincian perbankan untuk mengumpulkan uang.

Untuk menghindari deteksi dari pihak kepolisian, dia akan melibatkan beberapa staf hotel dan menggunakan nomor rekening bank mereka untuk menerima keuntungan haramnya. Dia akan memberitahu staf hotel bahwa dompetnya hilang dan anaknya akan mentransfer uang kepadanya. Tersangka pun meminjam nomor rekening milik staf hotel.

Kepala Polisi Distrik Barat Daya Supt Anuar Omar mengatakan, penipu akan menargetkan korbannya dengan terlebih dahulu menelepon nomor acak dan menawarkan jasanya. "Polisi terus memantau kegiatan tersangka selama dua pekan terakhir," ujarnya seperti dilansir dari Free Malaysia Today, Senin (20/3) waktu setempat.

Polisi akhirnya mengikuti tersangka hingga ke kamar hotelnya di mana mereka menemukan beberapa barang bukti yang digunakan untuk menipu orang. Di antaranya yakni nomor telepon, delapan kartu SIM ponsel, bukti penarikan tunai, dua paspor, dua kartu debit, dan fotokopi MyKard milik korban.

Anuar memperkirakan, kerugian para korban diperkirakan mendekati 800 ribu ringgit Malaysia. Namun, angka tersebut diprediksi meningkat seiring bertambahnya laporan penipuan dari masyarakat. Tersangka tercatat memiliki 17 catatan kriminal sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement