Rabu 22 Mar 2017 17:43 WIB

Pemerintah Antisipasi Kuota Haji 221 Ribu Jamaah

Puan maharani
Puan maharani

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menggelar rapat koordinasi tingkat menteri (RTM). Pertemuan guna mengantisipasi kuota haji Indonesia yang lebih besar dibanding tahun lalu.

"Semua persiapan memang benar-benar kita harus lakukan dengan sungguh-sungguh," kata Puan di kantornya Jakarta, Rabu (22/3).

Dia mengatakan bertambahnya kuota haji Indonesia tahun ini dibanding tahun lalu membuat jumlah jamaah yang harus dilayani semakin banyak. Maka dari itu, dia mengatakan perlu koordinasi antarlini secara seksama seperti dari Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan serta instansi terkait lainnya.

Pada pelaksanaan haji 2017, kata Puan, kuota haji kembali normal 100 persen menjadi 221 ribu anggota jamaah sudah termasuk 10 ribu kuota tambahan. Maka dari itu, dia mengatakan pemerintah memastikan langkah antisipasi yang harus dilakukan seiring penambahan kuota haji tersebut. Di antara yang harus dilakukan adalah memastikan kecukupan jumlah petugas haji untuk layanan umum dan kesehatan.

Antisipasi itu, lanjut dia, juga termasuk menyiapkan pemondokan haji jamaah Indonesia saat berada di Tanah Suci. Persiapan harus baik menilik semua negara bersaing ketat untuk mendapatkan hotel minimal bintang tiga di Markaziyah yang jaraknya kurang lebih 800 meter dari Masjid Nabawi, Madinah.

Dia mengatakan persiapan haji harus dilakukan sejak jauh hari agar pelaksanaannya baik.

Keberangkatan haji sendiri rencananya akan dimulai pada gelombang I pada 6 Agustus 2017 berangkat dari Indonesia menuju Madinah dan gelombang II pada 26 Agustus 2017 lewat rute Tanah Air-Jeddah. Selanjutnya, tahap pemulangan jamaah Indonesia akan dilaksanakan pada gelombang I tanggal 6 September rute Jeddah-Tanah Air dan gelombang II di 6 Oktober jalur penerbangan Madinah-Tanah Air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement