IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kekecewaan jamaah umrah gagal berangkat dari biro perjalanan Hannien Tour, kian memuncak. Mereka pun memiliki beberapa tuntutan yang tak hanya ditujukan kepada pihak perusahaan. Namun, mereka juga ingin agar pemerintah mengambil tindakan tegas agar kasus ini tidak terulang ke depannya.
"Kasus ini jangan hanya sekedar pemberitaan, tapi juga pelajaran untuk kedepannya," kata Zein Firman, seorang jamaah Hannien Tour di Pekanbaru yang gagal berangkat, Selasa (16/5). Dia pun meminta agar kasus ini jadi perhatian nasional. Agar setiap jamaah memiliki perlindungan hukum ketika terjadi masalah serupa.
Firman ingin agar jamaah pun memiliki kepastian hukum. Selain itu, dirinya mempertanyakan pengawasan Kementerian Agama RI pada perusahaan-perusahaan travel yang bermasalah. Ia mendesak, Kemenag memberikan transparansi agar penduduk lebih waspada.
"Kabarnya Hannien ini sudah dipanggil juga oleh Kemenag? Tapi, hasilnya apa, kami jamaah tidak tahu," katanya. Seharusnya Kemenag memberikan setiap informasi lengkap di laman daringnya agar penduduk jelas mengetahui.
Firman pun menilai, Komisi VIII DPR yang menaungi bidang Agama harus turun tangan. Apalagi, jumlah korban Hannien Tour mencapai ribuan orang. Permasalahan ini, menurut dia, bahkan bisa dibawa ke ranah hukum dengan tuduhan penipuan atau penggelapan dana.
"Perusahaan bermasalah seharusnya mengadakan audit internal dan siap terima sanksi. Agar kasus-kasus seperti ini bisa dijadikan pelajaran dan tidak terjadi lagi di kemudian hari," katanya.