IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Musim haji 2017 akan segera datang, tetapi suhu udara di Arab Saudi diperkirakan mencapai 40-44 derajat Celcius. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya stroke akibat suhu udara yang sangat panas (heat stroke).
Kepala Pusat Haji Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Yusuf Singka mengatakan, kondisi ini sering terjadi pada saat terpapar matahari dalam waktu yang lama. Sebagian besar kondisi ini terjadi pada saat menunaikan ibadah Arofah dan Mina (Armina).
Apalagi, banyak jamaah haji yang sudah lanjut usia sehingga lebih rentan terkena dehidrasi. "Mereka akan kekurangan cairan yang berat,” katanya pada Seminar Kesehatan Lanjut Usia, Senin (22/5) di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.
Nantinya, mereka yang terkena heat stroke akan mengalami suhu tubuh panas, kejang-kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan, dan frekuensi napas yang sangat cepat.
Menurutnya, jamaah haji perlu melakukan lima langkah pencegahan. Pertama, minum air setiap dua atau tiga jam, jangan menunggu haus. Kedua, semprotkan air ke wajah dan bagian tubuh lainya yang terkena sinar matahari. Ketiga, gunakan pakaian yang longgar dan mudah dan mudah menyerap keringat.
Keempat, bagi yang berusia lanjut dan atau memiliki penyakit sebaiknya bepergian dengan pendamping. "Terakhir gunakan alas kaki, pakai payung, dan penutup kepala jika bepergian," ujarnya.