Jumat 28 Jul 2017 10:47 WIB

Perhatikan Hal Ini Agar tak Tersesat di Masjid Nabawi

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Agus Yulianto
Jamaah berkumpul di Masjid Nabawi, Madinah (Ilustrasi)
Foto: Ani Nursalikah/Republika
Jamaah berkumpul di Masjid Nabawi, Madinah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Beribadah di Masjid Nabawi menjadi kenikmatan tersendiri yang dicari jamaah umrah dan haji. Di masjid yang dibangun Rasulullah SAW pada 622 Masehi inilah jamaah haji akan menunaikan ibadah sunah shalat arbain atau shalat fardhu selama 40 waktu.

Memasuki Masjid Nabawi, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan jamaah haji agar tidak tersasar atau bahkan bisa jadi ditegur askar atau penjaga masjid setempat. Ada 22 pintu dan satu pintu utama di Masjid Nabawi sehingga jamaah harus pandai-pandai mengingat pintu mana yang akan dimasuki. Tujuannya, supaya jamaah tidak tersesat saat akan pulang.

Bawalah kantong plastik untuk menyimpan sandal. Lain dengan di Masjidil Haram, di Masjid Nabawi disediakan banyak kotak tempat menyimpan sandal, baik di pintu masuk maupun di dalam masjid sekali pun. "Banyak tempat meletakkan sandal. Begitu juga tempat berwudhu, tersedia di banyak lokasi," ujar Abdul Mujib, tenaga musim (temus) asal Pati, Jateng, Kamis (27/7), saat ditemui wartawan di kompleks Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

Jika jamaah ingin menjelajahi area masjid, baiknya bawalah sandal dan simpan di tas agar ketika keluar dari piintu yang berbeda ketika masuk, jamaah tidak perlu repot atau berjalan jauh untuk mencari sandal. Jangan sampai memaksakan diri berjalan kaki tanpa alas kaki karena kaki bisa melepuh akibat tingginya suhu di Arab Saudi.

Jamaah yang memasuki masjid dilarang membawa tas besar. Tas yang bisa dibawa adalah tas kecil seperti tas pinggang dan selempang. Saat Republika.co.id, memasuki tempat shalat, tas selempang yang dibawa diminta dibuka untuk diperiksa. Jika jamaah mengenakan tas besar, maka askar akan menegur dan melarang masuk kecuali mau melepas tas tersebut.

Memasuki area dalam masjid banyak berjajar termos berisi air zamzam. Jamaah bisa melepas dahaga dan memuaskan diri meneguk air zamzam.  "Bagi yang membawa botol bisa mengisi ulang di sini untuk dibawa ke hotel," kata Abdul.

Banyak anak-anak yang belajar membaca Alquran. Hati-hati saat mengambil foto di sini. Republika.co.id, sempat diperingatkan untuk tidak mengambil foto anak-anak yang sedang belajar.

Selesai beribadah kita bisa berziarah ke makam Rasulullah SAW dan keluarga, para sahabat, dan para mujahid. Makam Rasulullah dan dua sahabatnya yaitu Abu Bakar dan Umar bin Khattab ada di di dalam kompleks masjid.

Sementara makam keluarga Rasullulah dan puluhan ribu sahabatnya ada di Baqi yang berada di timur masjid. Ada pula Raudhah yang merupakan salah satu tempat yang makbul untuk berdoa. Ini adalah area mimbar Rasulullah saat berkhutbah.

Raudhah adalah suatu tempat yangetaknya ditandai tiang-tiang putih, berada di antara rumah Siti Aisyah (sekarang makam Nabi) sampai mimbar. Luas Raudhah dari arah timur ke barat sepanjang 22 meter dan dari utara ke selatan 15 meter.

Rasulullah bersabda, "Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement