Senin 31 Jul 2017 22:49 WIB

PBNU: Pemerintah Perlu Sosialisasi Investasi Dana Haji

Petugas memberikan penjelasan cara penyimpanan dokumen dan paspor di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Senin (31\7)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Petugas memberikan penjelasan cara penyimpanan dokumen dan paspor di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Senin (31\7)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sulton Fatoni memberi saran kepada pemerintah agar mampu melakukan sosialisasi secara baik kepada masyarakat. Ini agar masyarakat mengerti mengenai segala hal terkait optimasi dana haji, terutama soal proses dan tujuan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) digunakan untuk investasi.

Dia mengatakan ide bagus ini hendaknya dilandasi dengan argumentasi perspektif ke-Islaman agar tidak jadi polemik dan gejolak di tengah umat Islam. "Karena itu, perlu menunggu pendapat para kiai Nahdlatul Ulama yang akan membahasnya dalam forum Munas dan Konbes NU," kata dia di Jakarta, Senin (31/7), dilansir dari Antara.

PBNU, kata dia, akan segera membahas persoalan optimasi dana haji pada forum Musyawarah Alim Ulama dan Konfederasi Besar Nahdlatul Ulama pada November 2017 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ia mengatakan perlu kajian mendalam terkait investasi dana haji dari masyarakat terutama dari aspek sosial, budaya dan agama. Dia mengatakan optimasi dana haji bisa menambah pendapatan negara tanpa merugikan jamaah haji yang telah membayar BPIH. Namun, menurut dia, terdapat pertentangan di tengah masyarakat soal optimasi dana haji untuk lewat investasi infrastruktur di Indonesia. 

Sulton mengatakan sejauh ini PBNU menyambut baik rencana pemerintah yang akan menggunakan dana haji untuk dimanfaatkan sebagai investasi di sektor-sektor strategis. "Perspektif ekonomi gagasan pemerintah tentang menginvestasikan dana haji itu positif untuk menimbulkan efek pengganda dari sektor investasi sehingga terjadi hasil pertambahan pendapatan nasional," kata dia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement