IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Kepala Sub Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Madinah Ika Nurfarida Sholeh memastikan tidak ada jamaah haji Indonesia yang terkonfirmasi terkena virus korona MERS.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan jamaah secara umum adalah mencuci tangan dengan sabun, selalu memakai masker terutama di antara kerumunan orang, makan makanan bergizi untuk daya tahan tubuh, dan melakukan deteksi dini gejala influenza. Jika mengalami gejala flu, berkonsultasilah dengan petugas kesehatan.
Dokter spesialis paru-paru KKHI Garinda Almaduta menambahkan langkah-langkah pencegahan umum tersebut sangat penting. Jamaah juga diminta memperhatikan etika saat batuk dan bersin, yaitu menutup mulut saat batuk dan bersin.
"Jangan berfoto dengan unta karena unta sebagai inang virus korona," katanya.
MERS memiliki gejala klinis yang sama dengan flu biasa, seperti demam, nyeri tenggorokan, batuk, sesak napas dan demam tinggi. Virus ini menyerang saluran pernapasan. Selain gejala tersebut, faktor risiko terkena MERS semakin tinggi jika seseorang pernah kontak dengan unta atau orang yang terkonfirmasi terkena MERS.
"Jika ada gejala dan faktor risiko itu, bisa diduga seseorang terkena virus korona," ujarnya.
Ika menjelaskan ada sejumlah strategi yang dilakukan KKHI untuk mengatasi penyebaran virus korona di antara jamaah haji Indonesia. Pertama, Tim Promotif Preventif (TPP) secara masif telah menyebarkan informasi pencegahan. Kedua, Tim Gerak Cepat (TGC) bertugas bergerak secepatnya melakuakn tindakan kegawatan dan rujukan.