REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji mulai berdatangan ke Saudi melalui berbagai moda transportasi. Jamaah Haji Sudan telah tiba di Pelabuhan Jeddah Jumat (11/8).
Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (13/8) Pelabuhan laut Jeddah merupakan pintu masuk tertua dan satu-satunya bagi jamaah haji beberapa dekade lalu. Hingga saat ini, masih beroperasi meskipun telah kehilangan kejayaannya seperti masa lalu karena waktu dan semakin majunya layanan penerbangan.
Meski demikian, beberapa ribu jamaah haji masih menggunakan jalur air untuk sampai ke Makkah. Salah satunya adalah jamaah haji asal Sudan yang telah sampai di Jeddah.
Pelabuhan Islam Jeddah merupakan pintu masuk jamaah haji terbesar ketiga setelah Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdulaziz di Madinah. Tahun ini pelabuhan Jeddah telah kedatangan jamaah haji sebanyak 84 orang Jumat malam lalu.
Kapal jamaah haji yang pertama bersandar adalah Kapal Mawaddah dari Sudan. Tak hanya jamaah haji, kapal ini juga mengangkut penumpang umum.
Setelah sampai dermaga, jamaah haji Sudan disambut oleh Direktur Haji dan Umrah Kementrian Pariwisata Marwan Sulaimani dan Konjen Sudah Awad Hussain Zarouk.
Dirjen Pelabuhan Jeddah Kapten Abdullah Al Zalili mengatakan tahun ini pelabuhan telah membuat aturan untuk menerima jamaah haji Sudan lebih dari 18 ribu orang dengan 30 kapal. Jamaah Sudan berangkat dari Pelabuhan Suakin. Pelauhan ini merupakan pelabuhan utama di Sudan untuk mengangkut jamaah haji ke Jeddah.
Sebelumnya pelabuhan ini merupakan pelabuhan utama di Afrika. Tetapi menjadi pelabuhan sekunder di Sudan untuk penumpang ke Jeddah.
Setelah tiba, jamaah haji langsung diperiksa kesehatan terutama untuk mencegah penyakit menular. Pemeriksaan dilakukan oleh petugas Departemen Kesehatan yang ditugaskan di pelabuhan.
Kementrian Kesehatan juga telah mendirikan pusat pengawasan kesehatan yang dipimpin oleh Direktur Kesehatan Alaa Punjabi Nashwan bin Abdullah. Mereka harus waspada, karena pekan lalu mendapati satu kasus penyakit kolera pada penumpang asal Sudan di pelabuhan tersebut.
Selain petugas kesehatan, paspor dan pelabuhan. Mereka juga mengerahkan delapan pasukan kebakaran, tiga ambulans, dan sejumlah staf keamanan untuk menangani situasi darurat di pelabuhan.