REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Yayasan Lembaga Konsumen Sumatera Selatan mengimbau umat Islam untuk teliti dalam memilih perusahaan jasa pelayanan perjalanan ibadah umrah agar tidak menjadi korban penipuan. "Hingga sekarang ini masih banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan travel umrah karena tergiur penawaran biaya murah dan tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk berangkat," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumsel Hibzon Firdaus, di Palembang, Ahad (20/8).
Dia menjelaskan, akhir-akhir ini ribuan orang tidak dapat berangkat umrah dari satu travel umrah yang sekarang ini pemiliknya berurusan dengan polisi di Jakarta atas pengaduan masyarakat yang merasa ditipu tidak dapat diberangkatkan sesuai jadwal yang dijanjikan.
Fakta tersebut perlu menjadi catatan dan pertimbangan masyarakat sebelum memutuskan memilih travel tertentu untuk berangkat umrah. "Jangan tergiur dengan travel yang menawarkan paket umrah dengan harga murah di bawah standar, tentukan pilihan dengan mempelajari latar belakang pengelola perusahaan dan perizinan dari Kementerian Agama serta perizinan pendukung lainnya," ujarnya pula.
Menurut dia, berdasarkan permasalahan itu, diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi umat Islam di Sumsel dan daerah lain agar tidak mudah tergiur penawaran paket umrah dengan harga murah serta menjanjikan fasilitas mewah. Ketelitian yang tinggi diperlukan, agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban penipuan serta tidak ada peluang lagi bagi biro perjalanan memanfaatkan momentum minat yang tinggi dan kemampuan masyarakat melaksanakan ibadah ke Tanah Suci Makkah, kata Hibzon pula.