Jumat 25 Aug 2017 15:40 WIB

Korban Geram Lihat Foto Pelesir Bos First Travel

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Qommarria Rostanti
Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.
Foto: Facebook Anniesa Hasibuan
Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu korban First Travel, Indriatmojo, merapikan berkas-berkas yang dijadikan persyaratan pengaduan penipuan biro perjalanan umrah. Harapannya pupus sudah untuk mengajak orang tuanya melaksanakan ibadah umrah.

Sejak september tahun lalu, Indri menyetorkan sejumlah uang pada First Travel untuk umrah yang dijanjikan akan diberangkatkan pada Mei 2017. Rencananya, dia akan melaksanakan ibadah umrah bersama suami dan kedua orang tuanya. Namun dia tak menyangka rencana indah itu berakhir menjadi sebuah kasus kriminal penipuan.

"Awalnya itu saya dikasih tahu teman kantor, saya percaya saja, karena mereka baru pulang dari umrah itu," ujarnya saat ditemui di Bareskrim Polri, Komplek Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (25/8).

Indri menyayangkan beredarnya foto pelesir bos First Travel membuat dirinya merasa lebih dari sekadar tertipu. Dia mengaku sangat menghormati Anniesa Hasibuan yang menjadi istri bos First Travel karena sempat membanggakan Indonesia dengan desain hijabnya di Amerika Serikat.

Istri seorang prajurit TNI itu tak menyangka, betapa teganya seorang Anniesa Hasibuan menggunakan uang untuk ibadah yang dipercayakan jamaah. Uang yang diamanahkan tersebut justru digunakan untuk pelesir ke luar negeri dan membeli barang-barang mewah lainnya. "Saya itu panggil dia umi karena dia itu (memakai) hijab, yang bagus saya panggil dia umi," kata Indri.

Korban lainnya, Soraya Anwardi, terduduk di lantai sambil memperlihatkan setumpuk dokumen yang harus dia lengkapi dengan harapan penegak hukum bisa memproses kasus tersebut dan bisa mengembalikan uang jamaah. "Ada 55 orang dari keluarga saya, dari Palembang. Dikalikan saja, Rp 14,5 juta kali 55 orang, Rp 797 juta," kata perempuan berusia 66 tahun tersebut.

Soraya merasa bersalah, sebab dirinyalah yang mengajak keluarganya untuk beramai-ramai umrah melalu First Travel. Soraya berharap, pemerintah bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut dan memberikan jaminan usng mereka bisa kembali. "Sebenarnya kami ingin berangkat saja, tapi kalau seperti ini, saya pesimis," kata dia.

Setelah dilaporkan oleh salah seorang jamaah yang gagal berangkat, bos First Travel langsung ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian. Berselang kemudian kepolisian merilis beberapa temuan, di antaranya benda-benda mewah dari bos First Travel, kemudian rumah mewah kendaraan-kendaraan yang membuat kaget para jamaah. Beredarnya foto-foto glamor juga membuat hati jamaah semakin marah.

Soraya mengaku geram dengan apa yang dilakukan bos First Travel dengan uang jamaah yang sudah menyetor untuk umrah. "Kalau saya ketemu orangnya, saya tempeleng dia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement