IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia memilih beristirahat di hotel demi menyiapkan fisik menyambut puncak haji yang tinggal menghitung hari. Puncak haji atau wukuf di Arafah jatuh pada 31 Agustus.
Seperti yang dilakukan Junaedi. Jamaah asal Bondowoso tersebut memilih melaksanakan shalat di masjid terdekat dari hotel tempatnya menginap.
"Istirahat menjaga kesehatan untuk puncak haji," katanya saat ditemui Republika.co.id di lobi Hotel Lu'lu'at Ma'adz, Ahad (27/8).
Layanan bus shalawat yang biasanya mengantar jamaah dari hotel ke Masjid Al Haram dihentikan mulai hari ini. Bus akan kembali beroperasi pada 5-26 September.
Selain menyiapkan fisik, Junaedi yang tergabung dalam kloter SUB 34, juga menyiapkan bekal roti, kurma dan air selama di Armina. Selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina, jamaah akan menerima layanan nasi katering.
Tidak lupa, Junaedi membawa obat-obatan dan vitamin pribadi. Dia juga membawa pelindung diri, seperti masker, payung dan tabir surya untuk mengantisipasi cuaca panas.
Hal serupa juga dilakukan Dwi Kusminari (58 tahun). Dwi tidak memaksakan diri shalat ke Masjid Al Haram karena cuaca yang panas dan kondisi yang padat jamaah.
"Jaga kesehatan dengan minum vitamin, makan dan vitamin yang cukup," kata jamaah yang tergabung dalam kloter SOC 67 tersebut.