IHRAM.CO.ID, MINA — Juru Bicara Keamanan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mayjen Mansour Al-Turki, menyatakan proses wukuf dan bermalam di Muzdakifah telah berjalan dengan lancar dan aman.
Dalam konferensi pers yang di gelar pada Jumat malam, (1/9), Mansoor menegaskan meski begitu pihaknya masih terus waspada untuk mengamankan prosesi haji selanjutnya, berupa pelemparan jumrah di Mina, Sa’i, tawaf Al-Ifada, hingga tawaf wada’a.
“Kami akan terus memberikan perhatian kepada prosesi selanjutnya itu,’’ kata Mansoor, seperti dikutip Saudigazette.com
Sementara itu, Penasihat Menteri Haji dan Umrah, Hatim Bin Hassan Qadhi mengatakan bahwa lebih dari 750.000 peziarah pergi Mina ke Arafah dan kembali ke Mina melalui Muzdalifah dengan menggunakan sistem transportasi antar-jemput konvensional dengan menaiki bus. Selain itu, sekitar 350.000 peziarah menggunakan ‘kereta Mashaer’ (kereta yang beroperasi di kawasan Armina)
Qadhi menambahkan bahwa lebih dari 1,9 juta peziarah sejauh ini berhasil menyelesaikan pelemparan Jamarat Al-Aqabah dan telah menuju ke Masjidil Haram di Makkah untuk melakukan Tawaf Al-Ifada, sebelum kembali ke Mina di mana mereka tinggal di sana selama dua hingga tiga hari.
Qadhi mengatakan bahwa rencana tersebut menetapkan bahwa para peziarah memang harus tinggal di tenda di Mina selama hari kedua Tashreeq dari pukul 10:30 sampai 14:00 waktu Arab Saudi. Tujuannya untuk mengurai kemacetan lalu lintas di jalan menuju Jembatan Jamarat dan agar keamanan bagi para peziarah dapat lebih ditingkatkan
Dia menyarankan para peziarah untuk tidak membawa ritual pribadi mereka saat melakukan pelemparan jumrah yang melambangkan pelemparan terhadap syetan tersebut.