Ahad 03 Sep 2017 18:11 WIB

Keluhkan Tenda, Jamaah Memilih Mabit di Jalan Dekat Jamarat

Jamaah haji Indonesia memilih mabit di luar tenda Mina
Foto: Republika/Nashih Nashrullah
Jamaah haji Indonesia memilih mabit di luar tenda Mina

IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Jamaah haji Indonesia banyak yang memutuskan memilih bermabit di luar tenda terutama mereka yang lokasi pemondokannya dekat dengan kawasan Mina.  

Pantauan Republika.co.id, sejak Sabtu (2/9) petang usai shalat Magrib dan Ahad (4/9),  mereka banyak yang bergerombol di jalan-jalan terdekat sepanjang lokasi jamarat dengan alas seadanya. Sebagian ada yang tiduran di jalan-jalan protokol Mina dan jalan menuju al-Muashim. 

Meski dari segi keamanan tidak terjamin, karena Otoritas Keamanan dan Lalu Lintas Arab Saudi secara berkala mengusir jamaah yang tiduran di jalan dan mensterilkan sejumlah akses menuju jamarat, namun ternyata langkah yang dilakukan otoritas Saudi tersebut tak membuat mereka beranjak dari tempatnya. Mereka tetap bergeming di lokasi semula. Kalaupun mereka pindah lokasi, mereka akan kembali menduduki pelataran dan jalan-jalan yang mereka tempati sebelumnya.    

Ibu Ilmiyah, salah satunya. Jamah haji asal Banten, yang tergabung dalam Embarkasi Jakarta Kloter 20 ini bersama 61 temannya yang tergabung di KBIH al-Kautsariyah, menginap di bawah flyover yang di seberang lokasi jamarat. Dengan menggelar tikar di pingir jalan, dia dan rombongannya duduk dan tiduran. “Ini pilihan dan kesadaran kami sendiri mas,” kata dia kepada wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, di kawasan Mina, Sabtu (2/9) malam WAS. 

Dia mengatakan pilihannya tersebut didasari alasan hotel tempat pemondokannya cukup dekat dengan Mina. Lokasi hotelnya berada di wilayah Shisha Raudhah. Jaraknya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekira 20 menit dengan kondisi normal.

Ilmiyah menjelaskan alasan lain mengapa dia bermabit di jalanan lantaran keterbatasan fasilitas toilet dan air selama berada di tenda-tenda. Rasionya tidak sebanding dengan kapasitas jamaah yang berada di masing-masing maktab. “Untuk air kurang bahkan pernah tidak ada air,” kata dia. Kendati demikian dia mengakui urusan makan dan konsumsi tak ada masalah bahkan sangat bagus dan memuaskan. 

Alasan yang sama disampaikan oleh Ahmad Sahah. Selain alasan hotelnya yang dekat dengan kawasan Mina yang terletak di Sektor V, jamaah asal Tegal, Jawa Tengah yang tergabung dalam Embarkasi Solo Kloter 48 ini bahkan mengaku mendapat imbauan untuk lebih baik mabit di luar tenda, karena kondisi tenda tak memadai. Namun, Sahah menolak memberitahukan imbauan seperti apa tepatnya dan dari manakah berasal. “Informasinya disuruh ke sini (luar tenda) ada di whatsapp,” kata dia. 

  

   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement