IHRAM.CO.ID,Laporan wartawan Republika.co.id dari Madinah, Ani Nursalikah
MADINAH -- Sebanyak 23 jamaah haji dari kloter BTH (Batam) 17 yang mengalami diare kondisinya sudah pulih, Senin (18/9). Sebelumnya diberitakan jamaah yang terkena diare berjumlah 27 orang.
Jamaah yang tinggal di Hotel Elyas Fidi, Sektor 2, Madinah itu mengalami diare pada Ahad (17/9). Kepala Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah Edi Supriyatna mengatakan dari jumlah tersebut, empat orang harus diinfus dan satu orang dirujuk ke KKHI.
Sedangkan jamaah sisanya diberi penanganan medis oleh Tim Gerak Cepat (TGC) dengan suntikan dan minum oralit. Seorang jamaah yang dirawat di KKHI pun sudah pulang ke pemondokan.
"Kejadian ini 60 persen diduga akibat makanan dan minuman yang dikonsumsi jamaah saat itu," ujar Edi saat ditemui di KKHI, Senin.
Edi mengatakan menerima laporan bakda ashar sekitar pukul 15.00-16.00 WAS. Dalam laporan disebutkan jamaah mengalami pusing, mual, muntah dan diare. Menurutnya, ada dugaan jamaah sakit akibat makanan dan minuman yang terinfeksi bakteri. Hal ini karena gejala muncul tiga sampai enam jam setelah mengonsumsi makanan.
Tim KKHI Madinah saat ini sedang melakukan penyelidikan bersama dengan Daker Madinah. Penyebab jamaah diare belum bisa disimpulkan karena KKHI Madinah tidak memiliki alat uji sampel makanan. Sedangkan sampel makanan yang ada juga sudah tidak lengkap.
"Belum bisa ditentukan makanan katering yang bermasalah. Jamaah sakit juga mengonsumsi minuman dari luar. Harus dipastikan dengan pemeriksaan makanan dan minuman apa saja yang dikonsumsi hari itu," kata Edi.
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan jamaah sakit diare, selain makanan dan minuman. Perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan juga berpengaruh.
"Kondisi jamaah yang lelah juga berkontribusi. Kebanyakan jamaah makan di lorong hotel, dan ada tumpukan sampah di lorong tersebut," ujar Edi.
Kepala Seksi Katering Daker Madinah Iin Kurniawati mengatakan sampel makanan dari perusahaan katering yang diantar ke Daker layak dikonsumsi. Sampel tersebut diperiksa mulai dari rasa, aroma hingga teksturnya.
Makanan yang disajikan untuk jamaah BTH 17 adalah makan siang. Sedangkan peristiwa jamaah mengalami sakit pada sore hari sekitar pukul 16.00 WAS. Beberapa jamaah ada yang merasa sakit dan muntah saat masih berada di Masjid Nabawi.
Iin telah meninjau langsung proses masak dan pengemasan makanan jamaah di dapur perusahaan katering Al Yassirah Al Arabia Co. for Catering. Menurutnya, proses masak yang dilakukan sudah benar. Dia juga menilai dapur perusahaan tersebut terjaga kebersihannya.
General Manager Al Yassirah Al Arabia Co. for Catering Dony Syarif Pramono mengatakan ia sangat menjaga kebersihan dalam memasak hingga pengemasan makanan. Dia mengaku sudah mengikuti seluruh proses (memasak) sesuai prosedur.
Sebagai tindakan pencegahan, dan untuk memastikan apakah jamaah sakit akibat mengonsumsi makanan kateringnya, ia berinisiatif mengirim sampel makanan ke Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk diuji. "Setelah pengepakan, kami ambil sampel makanan di mesin pembeku sehingga ada bukti makanannya," kata dia.
Pada Ahad (17/9), katering Al Yassirah mendistribusikan 3.600 porsi makanan untuk 12 kloter jamaah haji Indonesia. Menu yang disajikan sama, yaitu nasi, daging, telur dan sayur terung.
"Hanya keanehannya tidak semua jamaah yang kami layani mengalami diare," ucap Dony.