Ahad 01 Oct 2017 11:34 WIB

Konsumsi Ikan Jabar Masih di Bawah Nasional

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
 Netty Prasetiyani Heryawan. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Netty Prasetiyani Heryawan. (Republika/Edi Yusuf)

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus menggenjot kampanye makan ikan untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan di Jabar.  ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat efektif memenuhi kebutuhan gizi anak. Namun, konsumsi ikan di Jawa Barat masih di bawah nasional.

Tingkat konsumsi ikan masyarakat di Jabar saat ini baru mencapai 27,7 kg per kapita per tahun. "Padahal, tingkat konsumsi nasional sudah mencapai 43 per kg per kapita per tahun," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar, Netty Prasetyani,.

Netty menilai, agar anak mau mengonsumsi ikan, diperlukan kreativitas tinggi dari ibu untuk mengolahnya. Jadi, jangan sampai ketika anak ditanya makan ikan atau tidak, nanti jawabannya makan tapi hanya dipepes dan digoreng saja.

"Nah ternyata tadi (ikan, red) dibuat woku-woku enak, dibuat sup enak. Banyak sekali olahan ikan yang kemudian memang harus diperkenalkan secara massif ke kalangan ibu rumah tangga melalui program Pokja III di PKK, baik provinsi kota/kabupaten sampai dasawisma, ujar Netty kepada wartawan usai Festival Ikan Patin pada Gedung Sate Festival : Semarak Pesta Rakyat 72 Tahun Jawa Barat dalam rangka Puncak Acara Peringatan Hari Jadi ke 72 Tahun Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, akhir pekan lalu.

Menurut Netty, konsumsi ikan di Jawa Barat masih di bawah nasional. Karena masih ada pilihan-pilihan bahwa ikan lebih bernilai ekonomis sehingga pilihannya lebih baik dijual daripada dikonsumsi sendiri. Selain itu, kalau dilihat dari aspek kultural, masih ada keluarga yang memprioritaskan ayah untuk kosumsi lauk dan protein hewani dibandingkan anak.

"Jadi inilah yang menjadi tantangan kita untuk memperkenalkan dan meningkatkan konsumsi ikan lebih tinggi di Jabar," katanya.

Netty juga mengingatkan masyarakat agar selalu konsumsi makan buah dan sayur. Apalagi, sayur dan buah ini menjadi taglinenya orang Jawa Barat. "Bahkan, ada istilah orang Sunda dilepas di kebon juga masih hidup Karena, suka lalapan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement