Rabu 01 Nov 2017 13:03 WIB

Tiga Item Pelayanan Jamaah Haji Menurun, Ini Alasan Menag...

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Kepuasan Jemaah Haji Indonesia. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) bersama Kepala BPS Suhariyanto memberikan keterangan pers di kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (11/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Kepuasan Jemaah Haji Indonesia. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) bersama Kepala BPS Suhariyanto memberikan keterangan pers di kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (11/1).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ada tiga item pelayanan jamaah haji yang mengalami penurunan di banding tahun lalu, khususnya pelayanan jamaah di Arafah dan Mina. Tiga item tersebut yaitu pelayanan katering, transportasi bus, dan pelayanan tenda.

"Tadi ada hal yang menurun dibanding 2016 lalu. Ada tiga catatannya, pertama adalah terkait dengan katering di Arafah Mina, lalu bus di Arafah Mina dan tenda di Mina," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin saat menghadiri laporan hasil survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2017 di Kantor BPS, Jalan dr Sutomo, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).

Kemenag sebagai penyelengara telah mengantisipasi hal itu sejak awal. Menurut dia, ada tiga alasan kenapa tiga item tersebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Pertama, yaitu dikarenakan jamaah haji mengalami puncak kelelahan di Arafah dan Mina.

Kedua, fasilitas di Arafah dan Mina relatif lebih rendah dibandingkan di Makkah dan Madinah. "Ketiga kita tidak mempunyai kontrol yang penuh untuk bagaimana meningkatkan kualitas karena sepenuhnya sudah ditentukan pemerintah Saudi Arabia," ucapnya.

Menurut dia, kondisi di Arafah dan Mina memang sangat berbeda dengan kondisi jamaah haji saat berada di Makkah dan Madina. Di Mina, kata dia, seluruh jamaah haji di tenda, sedangkan saat jamaah berada di Makkah dan Madinah, pihaknya bisa dengan leluasa memberikan pelayanan kepada jamaah haji, seperti menyediakan hotel bintang tiga, katering yang dikelola perusahaan besar, dan menyediakan bus yang layak.

"Di Arafah Mina, bus yang digunakan jamaah itu sepenuhnya ditentukan oleh nadobah semacam Organda kita. Jadi memang kita tidak bisa memilih bus yang baik karena itu sudah ditentukan," katanya.

Pelayanan tenda di Armina merupakan indeks kepuasan terendah yaitu sebesar 75,55 persen atau turun 1,75 poin dibandingkan 2016. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, hal itu disebabkan karena tidak sesuainya ukuran tenda dengan jumlah jamaah haji per tenda.

"Penurunan ini antara lain disebabkan oleh kesesuaian ukuran tenda dengan jumlah jamaah haji per tenda, cara pengaturan penempatan jamaah haji di tenda, serta kenyamanan dan kebersihan tenda," katanya.

Selain itu, indeks kepuasan pada layanan bus Armina sebesar 78,09 persen atau turun 1,76 poin dibanding 2016. Hal itu, kata Suhariyanto, disebabkan oleh faktor ketepatan waktu kedatangan, ketersediaan armada, dan pelayanan petugas bus. Sementara, indeks kepuasan untuk layanan katering Armina sebesar 81,45 persen atau turun 0,19 poin.

"Jamaah menyoroti layanan snack saat bertolak ke Muzdalifah, kesesuaian cita rasa makanan dengan masakan Indonesia, dan ketepatan waktu distribusi makanan dan minuman," ujar Suhariyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement