Selasa 12 Dec 2017 00:18 WIB

Milad ke-99, Madrasah Mu'allimin Umrahkan Guru dan Karyawan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Resepsi Milad 99 Tahun Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengangkat tema Merekat Ukhuwah untuk Kemajuan Madrasah.  Milad dibuka Direktur Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta dan disii tausiyah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Senin (11/12).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Resepsi Milad 99 Tahun Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengangkat tema Merekat Ukhuwah untuk Kemajuan Madrasah. Milad dibuka Direktur Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta dan disii tausiyah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Senin (11/12).

IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA -- Milad Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta ke-99 digelar dengan banyak kegiatan. Salah satunya diwujudkan dengan memberangkatkan sebanyak 11 pegawai ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah.

"Sesuai kriteria dan kaidah yang ada, tahun ini kami akan memberangkatkan 11 pegawai untuk berangkat umrah," kata Humas Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (11/12).

 

Menurut hitungan, tujuh tahun mendatang semua pegawai madrasah dapat diumrahkan dengan skema yang terus disempurnakan. Turut dilakukan penguanugerahan Mu'allimin Awards kepada guru dan karyawan dengan masa pengabdian 26 tahun dan 20 tahun.

 

Di samping itu, sejumlah langkah dilakukan demi memacu profesionalisme dan mutu kinerja pegawai. Madrasah turut menggodok sistem apresiasi kepada guru/karyawan untuk mendapat kesempatan melakukan kunjungan kepada negara-negara tetangga.

 

Rencananya, mulai tahun depan pegawai yang memenuhi kriteria akan diberangkatkan ke Malaysia, Thailand dan Singapura. Selain itu, madrasah tertua di Indonesia ini telah menjalin kemitraan dengan Mesir, Turki, Arab Saudi dan Inggris.

 

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan, usia yang hampir mencapai satu abad ini harus disiapkan menghasilkan pemikir. Artinya, lulusan tidak sekadar politisi, cendekiawan, tapi harus didesain jadi ilmuewan berawawsan luas.

 

Untuk itu, ia meminta Madrasah Mu'allimin dikelola dengan strategi-strategi yang berorientasi ke depan. Haedar turut berpesan kepada guru-guru, ustaz-ustaz, agar idak boleh ada yang bercorak fi'il madhi yang melanggengkan kemasalaluan.

 

"Mereka harus bersorak 'ashariyah atau kesaatkinian, yang dari situ akan memunculkan ide-ide pembaruan dan kemajuan dari madrasah," ujar Haedar.

 

Senada, Direktur Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Aly Aulia mengatakan, dalam usia yang cukup tua madrasah senantiasa berbenah diri untuk meningkatkan profesionalisme. Termasuk, dalam pelayanan pendidikan agar kelak lahir insan-insan membangun umat, agama dan bangsa.

 

"Pentingnya kiranya kita terus meningkatkan kebersamaan kita untuk menyongsong era baru yang pasti dengan tantatangan yang semakin komplek dan berat, semua komponen madrasah harus saling memberi nafas demi keberlangsungan dan kemajuan di masa-masa mendatang," kata Aly.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement