IHRAM.CO.ID, JEDDAH - Monopoli, manipulasi harga, serta kontrol oleh pekerja ilegal adalah beberapa tantangan serius yang dihadapi pasar pakan ternak Jeddah. Hal ini dilaporkan, surat kabar Al-Madina pada hari Selasa mengutip sumber-sumber pasar. Sumber tersebut menyebutkan situasi di pasar memburuk karena tidak adanya pengawasan ketat oleh Kementerian Perdagangan dan Investasi dan pemerintah kota.
Mereka mengatakan pula. pekerja Saudi diusir dari pasar oleh pekerja ilegal yang mengendalikan berbagai titik penjualan dan memanipulasi harga. Sumber tersebut mengatakan volume pasar pakan ternak adalah 15 juta ton dengan investasi tahunan lebih dari SR11 miliar.
Menurut sumber, pasar penuh dengan operasi penipu dan pekerjaan tidak biasa, yang mengharuskan pemantauan ketat oleh pihak berwenang terkait.Mereka menyebutkan harga pakan ternak berkisar antara SR14 sampai SR23 per bundel rumput berseem (semanggi). Sebuah truk dengan 18.000 bundel dijual antara SR11.000 dan SR18.000.
"Banyak orang Saudi telah meninggalkan pasar karena kekacauan dan manipulasi harga," kata Faleh Al-Sharif, seorang pemuda Saudi yang meski memegang gelar master bekerja di pasar. "Pedagang muda Saudi di pasar pakan ternak terganggu oleh investor besar yang lebih memilih untuk berurusan dengan ekspatriat daripada warga negara," ujarnya lagi.
Ali Safar Al-Ghamdi, seorang investor Saudi, mengatakan sejumlah orang yang membeli dan menjual di pasar tidak memiliki izin dan tidak memiliki pekerja tetap."Cengkeraman telah diperketat terhadap investor Saudi melalui monopoli dan manipulasi harga," katanya.
Mubarak Al-Maghrabi, seorang pengusaha Saudi, mengatakan bahwa pasar membutuhkan peraturan dan institusi untuk menasionalisasi pekerjaan. "Kami tidak keberatan ekspatriat yang bekerja di pasar sesuai peraturan dan peraturan," katanya, seraya menambahkan bahwa investasi di pasar sangat layak dilakukan.
Saud Al-Hafta, peternak sapi, mengatakan harga rumput berseem harus diatur, terutama karena merupakan pakan ternak utama setelah jelai. Dia pun menuduh pekerja ilegal menimbun sampai harga naik. Sementaram Kementerian Perdagangan dan Investasi Saudi mengatakan bahwa pihaknya melakukan tur inspeksi reguler ke pasar, yang terakhir berada di minggu sebelumnya.