Senin 22 Jan 2018 17:00 WIB

Anggota Dewan Usulkan Tambah Maskapai Penerbangan Haji

Penerbangan jamaah haji Indonesia dilayani dua maskapai, Garuda Indonesia dan SA

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
 Jamaah haji menuruni pesawat Saudi Arabian Airlines saat tiba di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (5/11). (Republika/Tahta Aidilla)
Jamaah haji menuruni pesawat Saudi Arabian Airlines saat tiba di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (5/11). (Republika/Tahta Aidilla)

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI mengusulkan pemerintah membuka lagi jasa maskapai penerbangan dalam melayani ibadah haji di Indonesia. "Mengenai penerbangan mungkin bisa dibuka seluas-luasnya ke semua maskapai. Jadi tidak hanya dua maskapai saja," kata anggota Komisi VIII Samsu Niang dalam rapat dengat pendapat bersama Kementerian Agama (Kemenag) di DPR RI, Senin (22/1).

Dilansir dari Twitter DPR RI, politikus PDIP itu menilai banyaknya maskapai yang melayani penerbangan berpotensi menurunkan biaya haji Indonesia. "Kita buka seluas-luasnya untuk maskapai, untuk efisiensi dan mungkin bisa menurunkan biaya penerbangan juga," ujar dia.

Selain itu, Samsu juga mendorong pemerintah mampu menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji 2018. Namun, secara keseluruhan, dia mengapresiasi, Kemenag atas laporan keuangan penyelenggaraan haji. Pun, dia menilai, penyelenggaraan haji tahun lalu terbilang bagus dan sukses.

Pemerintah mengumumkan penerbangan jamaah haji Indonesia pada 2017 dilayani dua maskapai, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. Kedua maskapai melakukan Penandatanganan Perjanjian Angkutan Udara Jamaah Haji Indonesia Tahun 1438H/ 2017M dengan Kementerian Agama.

Garuda Indonesia mengangkut 107.974 penumpang dari sembilan embarkasi. Sedangkan Saudia Airlines mengangkut 98.576 penumpang dari empat embarkasi. Distribusi penumpang tergabung dalam 510 kloter yang akan diangkut Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement