IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Untuk pertama kalinya, rumah opera Arab Saudi dibuka di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah. Ahmed Al-Khatib, ketua Otoritas Hiburan Umum (GEA), mengumumkan bahwa opera tersebut merupakan bagian dari peluncuran kalender hiburan 2018 yang diselenggarakan di Four Seasons Hotel di Riyadh.
Dilansir dari Arab News, Jumat (23/2), Al-Khatib mengungkapkan anggaran sebesar 64 miliar dolar untuk sektor hiburan selama dekade yang akan datang. Lebih dari lima ribu acara di 56 kota di wilayah Kerajaan direncanakan akan digelar pada 2018.
Al-Khatib mengatakan pada April lalu, rencana Arab Saudi untuk membuka "gedung opera kelas dunia" adalah sebagai bagian dari reformasi hiburan Kerajaan. Otoritas Budaya Umum Saudi akan menangani pendirian rumah opera baru. Gedung opera tersebut akan selesai sekitar 2022.
Berbicara kepada Arab News, Sultan Al-Bazie, mantan presiden Perhimpunan Budaya dan Seni Arab Saudi, menggambarkan pengumuman tersebut sebagai langkah signifikan untuk memperkaya kancah budaya Kerajaan. Ia mengatakan bahwa hal itu pantas mendapat sambutan hangat.
Sementara itu, Al-Bazie bertanya-tanya tentang nasib Royal Arts Complex dan apakah rumah opera akan menjadi pengganti bagi bangunan tersebut. Pada 1869, Gedung Opera Khedivial Mesir di Kairo menjadi gedung opera pertama di Afrika dan Timur Tengah. Bangunan itu dirancang oleh arsitek Pietro Avoscani (dari Livorno) dan Rossi. Gedung opera dibangun atas perintah Khedive Ismail untuk merayakan pembukaan Terusan Suez.
Pada 2011, Oman membuka Royal Opera House di Muscat yang menjadi opera kedua di negara Arab pertama dan merupakan yang pertama di negara Teluk yang memiliki sebuah gedung opera. Negara-negara Teluk lainnya seperti Dubai dan Kuwait juga kemudian membuka gedung opera.