IHRAM.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Tasdi mengaku sudah mengusulkan agar Kementerian Agama bisa membangun embarkasi haji di wilayahnya. Usulan tersebut disampaikan menyusul rencana pembangunan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersial Jenderal Soedirman.
''Saya sudah mengusulkan kepada Menteri Agama agar bisa membangun embarkasi haji khusus untuk jemaah haji asal wilayaah eks-Karesidenan Banyumas dan sekitarnya,'' kata Tasdi saat menghadiri peringatan Milad Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Ahad (1/4).
Untuk kebutuhan pembangunan embarkasi Bupati bahkan menyebutkan sudah menyiapkan lahan seluas 5 hektare. Lahan seluas itu diperkirakan cukup memadai untuk menampung jemaah asal wilayah eks-Karesidenan Banyumas dan sekitarnya.
Menurutnya, bila pembangunan embarkasi bisa dilaksanakan maka pada tahun-tahun mendatang para jamaah calon haji asal eks Karesidenan Banyumas tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke embarkasi Solo melalui jalan darat. Mereka bisa menggunakan pesawat dari Bandara Jenderal Soedirman ke Bandara Adisoemarmo Solo.
''Selama ini, jamaah asal Purbalingga dan sekitarnya harus menempuh perjalanan darat 7 jam ke Solo untuk kemudian terbang ke Tanah Suci selama 9 jam. Perjalanan ini tentu sangat melelahkan bagi para jamaah,'' katanya.
Namun bila ditempuh dengan perjalanan udara, Tasdi menyebutkan, lama perjalanan Purbalingga-Solo paling lama hanya 0,5 jam. Hal ini tentu sangat menghemat waktu dan tenaga bagi para jemaah.
Menurut Tasdi, transfer penerbangan di Solo tersebut hanya akan berlangsung selama Bandara Jenderal Soedirman yang akan dibangun, belum memungkinkan untuk didarati pesawat berbadan lebar. ''Harapan kita, Bandara Jenderal Soedirman kelak, bisa menjadi landasan pesawat berbadan lebar. Dengan demikian, jemaah haji asal eks-Karesidenan Banyumas bisa melakukan penerbangan langsung dari Purbalingga ke Jeddah atau Madinah,'' katanya.
Pembangunan Bandara Jenderal Soedirman di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga, menurut rencana akan mulai dilaksanakan April 2018. Pembangunan Bandara akan dilaksanakaan oleh PT Angkasa Pura II yang kelak akan sekaligus menjadi operator bandara.
Untuk pembangunan bandara tersebut, PT AP II akan menggelontorkan dana senilai Rp 350 miliar untuk kebutuhan pembangunan runway, taxiway, bangunan terminal seluas 3.000 meter persegi dan sarana lain. Untuk landasan pacu, dari sekarang 850 meter, akan diperpanjang menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Pada tahap selanjutnya, akan diperpanjang lagi menjadi 2.000 hingga 2.400 meter sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Menyusul rencana pembangunan bandara tersebut, Tasdi sebelumnya juga mengungkapkan sudah ada empat investor yang akan membangun hotel di Purbalingga. Sejumlah hotel itu, yakni Bima Grand Hotel, Suit Garden Hotel, dan Hotel Kokoria, dan sebuah hotel bandara milik PT Angkasa Pura II,'' kata Bupati Tasdi.