IHRAM.CO.ID, ADDIS ABABA -- Dewan Urusan Agama Islam Ethiopia (EIASC) mengungkapkan, sekitar 8.000 Muslim Ethiopia akan melaksanakan ibadah haji tahun ini. Dalam konferensi pers pada Jumat (20/4), EIASC Haji dan Kepala Sektor Umrah Sheikh Ahmed Yusuf mengatakan, Dewan telah memulai pendaftaran calon jamaah.
Menurut Ahmed, kesepakatan telah dicapai dengan pemerintah Arab Saudi untuk penerbangan langsung antara Addis Ababa dan Makkah. Ini agar jamaah merasa lebih nyaman.
Dewan telah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk Ethiopian Airlines, Saudi Arabian Airlines, Bank Umum Ethiopia dan lainnya untuk memberikan layanan yang efektif dan efisien. Dewan ingin memastikan kelancaran haji bagi para peziarah di dalam negeri dan selama mereka tinggal di Mekkah.
Pemerintah Arab Saudi sebenarnya memberikan kuota sebanyak 43.337 kursi untuk Ethiopia. Namun Dewan memasang target 8.000 dengan melihat kemampuan ekonomi masyarakat. Meski demikian ia menyampaikan jumlah jamaah dapat meningkat dari harapan Dewan sebesar 8.000 kursi.
Mengenai migrasi ilegal, ia mengatakan, Dewan bekerja sama dengan kedua pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Tim menetapkan pengawasan ketat pada orang yang secara ilegal memasuki Arab Saudi atas nama ziarah Haji.
"Dewan telah sukses dalam menghalangi migrasi ilegal dan menerapkan keputusan Menteri Haji dan Umrah Saudi Arabia yang dikeluarkan terhadap penyusup Haji," katanya dilansir Ethiopian Herald.
Lebih lanjut, ia mencatat bahwa Dewan bermitra dengan lembaga-lembaga yang relevan dari Arab Saudi untuk memastikan keamanan jamaah Ethiopia di dan sekitar Makkah. Pemerintah juga mengingatkan agar jamaah selalu berbuat baik selama berada di Tanah Suci.
Selain itu, pemerintah juga bekerja untuk mendorong para peziarah Haji dari negara tetangga dan negara lain untuk mengunjungi Masjid Al-Nejashi dan makam dari 16 pengikut Nabi Muhammad. "Para peziarah Turki telah menunjukkan ketertarikannya untuk mengunjungi Masjid," tambahnya.