Rabu 23 May 2018 13:00 WIB

Saudi Beri Kartu Khusus Jamaah Umrah Non-Arab

Kartu tersebut berisikan informasi dasar tentang pemakainya.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah umrah berswafoto dengan latar Kabah di Masjidil Haram.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Jamaah umrah berswafoto dengan latar Kabah di Masjidil Haram.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Administrasi Umum dari Layanan Sosial di Masjid al-Haram, Makkah, Arab Saudi, membagikan kartu-kartu khusus bagi anak-anak, orang lanjut usia, dan jamaah yang berbicara non-Arab di Masjid al-Haram. Hal itu dilakukan di bawah pengawasan Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid.

Kartu tersebut berisikan informasi dasar tentang pemakainya. Kartu itu telah dirancang untuk membantu petugas keamanan dan sukarelawan menyatukan kembali jamaah yang hilang dari wali atau teman mereka.

Selain itu, Pemerintah Saudi juga memperluas layanan kesehatan bagi jamaah umrah dan para pengunjung di Masjid al-Haram selama bulan suci Ramadhan. Direktur urusan kesehatan di Makkah, Dr Wail Bin Hamza Mutair, mengatakan, ada delapan rumah sakit dan 39 pusat kesehatan dengan kapasitas gabungan sebanyak 2.478 tempat tidur. Dia mengatakan, ada 32 tempat tidur di dalam Masjid al-Haram yang diperuntukkan bagi layanan darurat di samping empat pusat kesehatan.

"Kami memusatkan perhatian pada area yang padat dan kami memiliki enam tim medis yang ditempatkan di area pusat untuk intervensi yang cepat dalam menangani kasus-kasus darurat di Masjid al-Haram," kata Mutair, dilansir di Saudi Gazette, Rabu (23/5).

Mutair mengatakan, perawatan kesehatan bagi jamaah umrah dimulai saat mereka tiba di wilayah Saudi melalui pusat kesehatan dan tim medis yang berkualitas. Dia mengatakan, jamaah yang tiba akan dilakukan pemeriksaan dari penyakit menular dan akan diobati sehingga penyakitnya tidak menyebar.

Ia menuturkan, Rumah Sakit Darurat Ajyad akan menangani area pusat dari selatan. Sementara itu, area utara ditangani oleh rumah sakit darurat al-Haram. "Kedua rumah sakit memiliki 35 tempat tidur perawatan intensif dan 51 tempat tidur darurat," katanya menambahkan.

Sementara itu, pusat darurat nomor satu ada pada perluasan King Fahd akan menangani area sisi barat dari area pusat. Kemudian, pusat darurat Haram nomor dua yang berada di ruang bawah tanah Masjid al-Haram akan menangani jamaah dari timur.

Mutair mengatakan, Rumah Sakit Ajyad tidak memiliki klinik. Namun, rumah sakit itu menerima pasien di layanan darurat selama 24 jam sehari.

Ia menjelaskan bahwa delapan rumah sakit yang memberikan perawatan kepada jamaah umrah adalah Rumah Sakit King Abdul Aziz, Rumah Sakit King Faisal, Rumah Sakit Spesialis al-Nur, Rumah Sakit Umum Hira. Begitu juga Rumah Sakit Bersalin dan Anak, Rumah Sakit Ibnu Sina, dan King Abdullah Medical City.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement