Kamis 31 May 2018 10:57 WIB

Menikmati Malam Ramadhan di Museum Jeddah

Museum Abdul Raouf Khalil gambarkan Jeddah di masa lalu.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Museum Abdul Rouf Khalil
Foto: Pinterest
Museum Abdul Rouf Khalil

IHRAM.CO.ID,  JEDDAH -- Arsitektur yang menakjubkan di Museum Abdul Raouf Khalil di Jeddah membawa masyarakat Arab Saudi kembali ke Jeddah di masa lalu. Ukiran kayu tampak mendominasi sebagian besar arsitektur perkotaan, terutama pada pintu dan jendela museum.

Selama tiga hari sejak Senin (28/5) hingga Rabu (30/5) waktu Saudi, acara 'Ramadhan Malam' digelar di alun-alun di sekitar museum. Di depan setiap bangunan, terdapat ruang-ruang stand berdiri. Seluruh fasilitas tersebut dibuka untuk pertama kalinya ke publik.

Kepala penyelenggara acara, Mohamed Said, mengatakan acara ini membantu mengembalikan malam-malam tradisional Ramadhan di Saudi seperti halnya di masa lalu. Karena di dalamnya menampilkan bazar, makanan tradisional, seruan mesaharati (pembangun sahur) dan seruan Saqqa, serta lagu-lagu rakyat Hijazi.

"Tujuan dari acara ini adalah untuk menggambarkan warisan Saudi dan bagaimana nenek moyang kita dulu hidup dan itu juga membawa kembali kisah masa lalu," kata Said, dilansir di Arab News, Kamis (31/5).

Ia mengatakan, mereka melakukan upaya untuk membantu masyarakat menghidupkan kembali pengalaman di masa lalu yang berkaitan dengan Ramadhan. Seperti halnya masakan tradisional, Saqqa, Masahraty, dan Balilah.

Salah seorang pengunjung asal Ukraina yang tengah berada di Jeddah, Katia, mengatakan bahwa kegiatan Malam Ramadhan di Museum Jeddah tersebut sangat menarik. Menurutnya, dekorasi tempat ini sama seperti di dongeng.

"Saya sebenarnya sedang menunggu kesempatan untuk datang ke sini karena saya mendengar bahwa acara itu tidak terbuka setiap hari untuk umum. Saya jatuh cinta dengan tempat ini," ujar Katia.

Sementara itu, seorang pria bernama Adel Abu Laban mengatakan bahwa ia memiliki banyak penonton untuk Balilahnya. Laban telah bekerja sebagai pembuat Balilah selama lebih dari 20 tahun. "Saya percaya acara semacam ini akan membantu orang-orang menjadi lebih dekat dengan tradisi mereka," ujarnya.

Balilah adalah hidangan populer di masyarakat Arab, terutama di Suriah, Irak, Mesir, dan Hijaz. Balilah merupakan sejenis makanan yang terdiri dari buncis rebus, jinten, acar dadu dengan cuka, dan rempah-rempah. Makanan ini kerap dijual di jalanan di lingkungan populer dan saat Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement