Ahad 03 Jun 2018 16:44 WIB

Dinkes Purbalingga Berikan Vaksin pada Calon Haji

Ada 551 calon haji asal Purbalingga yang akan berangkat ke Tanah Suci.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Friska Yolanda
Calon jamaah haji mengantre untuk melakukan suntik vaksinasi.
Foto: Republika/Yasin Habibi/ca
Calon jamaah haji mengantre untuk melakukan suntik vaksinasi.

IHRAM.CO.ID, PURBALINGGA -- Sebagaimana ketentuan yang berlaku dan untuk melindungi jemaaah haji dari ancaman penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga melakukan pemberian vaksin meningitis kepada seluruh jamaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Purbalingga.

Kasi Surveilans dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Purbalingga, Ediyono, mengatakan pemberian vaksin kepada jamaah calon haji dilakukan oleh seluruh puskesmas yang ada di Purbalingga, sejak April hingga Mei 2018. 

"Kami memastikan seluruh jamaah calon haji Purbalingga, saat ini sudah mendapat vaksin meningitis," ujarnya, Sabtu (2/6).

Pemberian vaksin tersebut penting dilakukan mengingat pada saat pelaksanaan ibadah haji, akan berkumpul jutaan orang dari berbagai negara yang mungkin saja membawa penyakit meningitis. Hal inilah yang menjadi latar belakang pemerintah mewajibkan jemaah haji asal Indonesia harus mendapat vaksin meningitis.

Edi menjelaskan, pemberian vaksin meningitis ini cukup diberikan satu kali bagi jamaah calon haji, dan kekebalan tubuh terhadap penyakit meningitis akan bertahan hingga dua tahun. Dengan demikian, bagi jamaah yang tahun berikutnya akan melakukan umroh tidak perlu divaksin meningitis.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Purbalingga, awalnya ada 552 calon jamaah haji Purbalingga yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini. Namun belakangan diketahui, ada seorang calon haji yang kondisi kesehatan sudah tidak memungkinkan untuk berangkat. 

"Hal ini karena warga tersebut harus menjalani cuci darah dua minggu sekali," katanya.

Dari 551 calon haji tersebut, 347 orang dipastikan dalam kondisi bugar dan sehat, sedangkan 204 calhaj lainnya harus dengan pendampingan, baik berupa pendampingan obat, manusia, atau alat bantu kesehatan. 

"Mereka memerlukan pendampingan, antara lain mengalami sakit hipertensi, lambung, kolesterol tinggi atau hiperlipid," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement