IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menjanjikan dalam waktu 12 tahun, layanan haji dan umrah di negara tersebut memasuki era digitalisasi. Pembaruan tersebut tidak lain untuk menyederhanakan prosedur dan mengatasi peningkatan jumlah jamaah haji.
Dilansir di Gulf Digital News pada Kamis (12/7), Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan rencana ambisius itu dalam sebuah video berdurasi dua menit 55 detik di situs resminya. Kementerian bermimpi mendigitalisasi layanan haji pada 2029 mendatang.
Pada 2029, setiap jamaah yang berniat haji, diberikan jam elektronik dan kartu pintar. Perangkat tersebut akan terhubung ke ponsel pintar masing-masing jamaah haji.
Pada 1451H, calon jamaah haji mulai melakukan pendaftaran daring melalui aplikasi haji dan umrah cerdas. Kemudian, setiap calon jamaah haji yang dikonfirmasi, menerima paket berisi gelang pintar dan kartu haji, serta alat penerjemah bahasa yang dipasang di telinga.
Perangkat-perangkat digital baru itu, memangkas sejumlah proses yang harus dilalui calon jamaah haji. Sehingga, jamaah cukup menghubungkan kartu pintar mereka pada sistem elektronik yang disiapkan.
Selain itu, jamaah haji juga bisa menggunakan kartu pintar tersebut untuk bepergian menggunakan kereta Al-Haramain. Kemudian, jam pintar akan memandu jamaah waktu-waktu melakukan ritual haji. Terhadap jamaah haji yang tersesat, bisa mudah terlacak dengan Global Positioning System (GPS).