IHRAM.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memberikan tanda khusus bagi jamaah calon haji asal Karawang berupa syal. Hal itu dilakukan agar mereka mudah dikenai dan tidak tersesat selama berada di Tanah Suci Makkah.
"Di Tanah Suci Makkah sering sekali jamaah yang keluar rombongan dan akhirnya tersesat. Jadi mereka diberikan syal agar ada ciri khusus," kata Kepala Bagian Kesra Pemkab Karawang Matin Abdul Rozak dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Kamis (26/7).
Tanda khusus bagi jamaah calon haji Karawang pada musim haji tahun ini ialah memberikan syal yang bertuliskan "Jamaah haji Kabupaten Karawang, Jawa Barat-Indonesia Tahun 1439 H/2018 M" dengan logo bendera merah putih. Menurut dia, tanda khusus berupa syal itu diberikan kepada seluruh jamaah calon haji dan sejumlah petugas yang mendampinginya. Tanda khusus tersebut diberikan sebagai inisiatif pemkab.
"Jadi itu dilakukan sebagai upaya untuk menyatukan jamaah asal Karawang, agar mereka tidak tersesat saat melaksanakan ibadah haji," katanya.
Sementara itu, pada Kamis pagi, Asisten Pembangunan Setda Karawang Ahmad Hidayat melepas 404 jamaah calon haji asal Karawang ke asrama haji Bekasi, di komplek Pemkab Karawang. Ratusan jamaah calon haji itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 31. Data Kemenag Karawang, jamaah calon haji asal Karawang yang berangkat ke Tanah Suci Makkah pada musim haji tahun ini mencapai 2.200 orang, dibagi enam kloter.
Enam kloter tersebut ialah kloter 18, 21 dan kloter 31 yang termasuk dalam gelombang satu serta kloter 52, 85 dan kloter 92 yang masuk dalam gelombang dua. Pemerintah Kabupaten Karawang sendiri telah menyediakan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar untuk biaya pemberangkatan dan pemulangan jamaah calon haji asal Karawang.
Kasubag Bina Keagamaan Bagian Kesra Pemkab Karawang Mohamad Nzel Zaelani mengatakan, anggaran sekitar Rp 1,5 miliar yang dialokasikan pemkab itu secara umum untuk biaya fasilitas. Di antaranya untuk sewa bus, angkut barang, makan minum, dan lain-lain.