Ahad 26 Aug 2018 19:37 WIB

Jamaah Haji Gelombang Dua Bersiap ke Madinah

Pemberangkatan akan dimulai pada Jumat (31/8) secara bertahap.

Jamaah haji nampak mulai mendatangi pusat perbelanjaan Corniche di Jeddah, Sabtu (25/8). Seiring rampungnya rangkaian ibadah haji, jamaah langsung memburu oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Tanah Air.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji nampak mulai mendatangi pusat perbelanjaan Corniche di Jeddah, Sabtu (25/8). Seiring rampungnya rangkaian ibadah haji, jamaah langsung memburu oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Tanah Air.

Oleh: Erdy Nasrul dari Makkah, Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji gelombang dua yang datang melalui Bandara King Abdulaziz Jeddah kini bersiap untuk berangkat ke Madinah. Di sana mereka akan melaksanakan ibadah arbain atau shalat berjamaah 40 kali selama delapan hari.

Pemberangkatan akan dimulai pada Jumat (31/8) secara bertahap dalam tiga gelombang. Pada tahap awal jamaah akan diberangkatkan mulai pukul 6.00 waktu setempat. Jamaah kelompok terbang SUB 38 akan lebih dulu menumpangi bus menuju kota Nabi.

Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Chalid mengatakan, ada 7.331 jamaah dari 18 kloter yang akan digerakkan ke sana. "Tim PPIH sudah berpesan agar bus-bus merapat di hotel jamaah 120 menit sebelum waktu keberangkatan. Diawali petugas Maktab untuk memasuki barang barang jamaah terlebih dahulu ke bagasi bus," ujar Subhan di Syisyah Makkah pada Ahad (26/8).

Pemberangkatan berikutnya akan menyesuaikan dengan jadwal yang sudah disusun tim PPIH. Sebelum bergerak ke Madinah, dia meminta masing-masing ketua kloter dan rombongan memastikan tidak ada jamaah dan barang-barang tercecer di hotel. Dokumen perjalanan harus dipastikan benar-benar terjaga sehingga tidak menyulitkan prosedur keimigrasian tiap orang.

Jamaah di Madinah akan ditempatkan di wilayah Markaziah yang berdekatan dengan Masjid Nabawi. Di sana mereka cukup berjalan kaki menuju masjid yang diwakafkan Rasulullah dan masyarakat Madinah. Setiba di Madinah, jamaah akan mendapatkan makan 18 kali.

Pemerintah Indonesia menerapkan haji santai (tamattu’). Jamaah gelombang pertama akan terlebih dahulu mendarat di Madinah. Di sana mereka menikmati beribadah di Masjid Nabawi setiap saat. Selain itu jamaah juga mengunjungi sejumlah masjid bersejarah, seperti Qiblatain, dan sejumlah tempat sujud bersejarah.

Jamaah juga dibawa mengunjungi kebun kurma yang disukai jutaan Muslim dunia. Di sana mereka memborong berbagai jenis kurma, seperti Tunis yang berwarna merah dan berukuran besar. Jamaah biasanya mencari kurma muda (ruthab) dan kurma ajwa yang harganya mencapai 100 riyal.

Setelah menyelesaikan ibadah arbain, jamaah gelombang pertama diberangkatkan menuju Makkah untuk umrah wajib dan ibadah haji. Kemudian kembali ke Tanah Air.

Sedangkan jamaah gelombang kedua tiba di Jeddah dan menuju Makkah terlebih dahulu. Selesai melaksanakan haji, mereka baru diberangkatkan ke Madinah. Kemudian terbang menuju Tanah Air melalui Bandara Internasional Madinah Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA).

Pemerintah Saudi melalui Pusat Komunikasi Internasional merilis data penyelenggaraan Haji 2018. Total jamaah haji dari seluruh dunia yang datang ke Tanah Suci tercatat 2.371.675 orang. Angka itu terdiri dari 612.953 jamaah Saudi dan 1.758.711 jamaah non-Saudi. Untuk kategori jenis kelamin, terdiri dari 1.327.127 jamaah laki-laki dan 1.044.548 jamaah perempuan.

Yang berasal dari Gulf Cooperation Council (GCC) atau negara di kawasan Teluk sebanyak 34.140 orang. Jamaah yang berasal dari negara-negara Arab 395.410 orang. Sedangkan yang datang dari Afrika mencapai 166.083 orang, Eropa 88.601 orang, Amerika dan Australia 24.992 orang, serta Asia (termasuk Indonesia) 1.049.496 orang.

Indonesia pada tahun ini mengirimkan 203.351 jemaah dari total kuota 204 ribu jamaah haji reguler. Berdasarkan kategori moda transportasi yang digunakan ke Tanah Suci, sebanyak 1.656.936 jamaah menggunakan pesawat terbang, 85.623 menggunakan jalur darat dan sisanya 16.163 jamaah menggunakan jalur laut.

Jamaah haji dari seluruh dunia dilayani oleh petugas sebanyak 287.300 orang yang terdiri dari petugas keamanan, pemerintah Saudi, sektor swasta dan petugas dari masing-masing negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement