Selasa 28 Aug 2018 15:36 WIB

Jamaah Haji Disilakan Memanfaatkan Kargo

Kargo akan menerima jasa pengiriman benda padat maupun cair.

Rep: erdy nasrul/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas jasa kargo mengepak barang bawaan jamaah haji di Hotel Anwar Az Zahra, Madinah, Arab Saudi, Selasa (19/9). Banyak jamaah haji memanfaatkan jasa kargo untuk mengirim buah tangan ke Tanah Air.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Petugas jasa kargo mengepak barang bawaan jamaah haji di Hotel Anwar Az Zahra, Madinah, Arab Saudi, Selasa (19/9). Banyak jamaah haji memanfaatkan jasa kargo untuk mengirim buah tangan ke Tanah Air.

OLEH: ERDY NASRUL Laporan Jurnlis Republika dari Makkah

MAKKAH — Jamaah disilakan memanfaatkan jasa kargo, baik yang melalui jalur udara maupun laut untuk pengiriman barang lebih. Hal tersebut merupakan alternatif jamaah yang ingin membawa banyak oleh-oleh dari Tanah Suci.

 “Setidaknya dari sepekan sebelum keberangkatan barang-barang sudah dikirim. Jadi ketika jamaah sampai ke kampung halaman, barang kiriman juga sudah sampai,” kata Kepala Daerah Kerja Makkah Dr Endang Jumali di Syisyah Makkah pada Selasa (28/8).

Kargo akan menerima jasa pengiriman benda padat maupun cair seperti pakaian, makanan, air zamzam, dan barang pecah-belah. Air zamzam merupakan bawaan kesukaan jamaah haji. Sejak awal pemeriksaan koper sebelum dikirim ke bandara untuk dimasukkan bagasi, jamaah banyak yang nekat membawa muatan berlebih, seperti air zamzam. Ada juga barang yang melebihi muatan lainnya, seperti pakaian, makanan, dan berbagai aksesoris pakaian.

Endang menjelaskan, panitia penyelenggara ibadah haji tidak memfasilitasi pengiriman lebihan barang jamaah. Tahun ini, jelasnya, tidak ada alokasi anggaran untuk pembiayaan pengiriman lebihan muatan jamaah. Jadi, jamaah disilakan mengirim sendiri segala kelebihan muatan dengan biaya sendiri. Itu pun, katanya, harus dilakukan dengan kargo beberapa hari sebelum keberangkatan.

 Berdasarkan aturan penerbangan internasional yang dipertegas surat edaran Kepala Daker Makkah, koper jamaah yang masuk ke bagasi pesawat berbobot maksimal 32 kilogram. Jika melebihi ketentuan, maka muatan koper akan dibongkar untuk dikurangi.

 Pihaknya menjelaskan beberapa alasan jamaah nekat membawa air zamzam ke pesawat. Pertama, karena air tersebut hanya ada di Tanah Suci. Kedua, ini adalah oleh-oleh yang ditunggu banyak orang di kampung halaman.

 Sementara banyak orang tak memahami aturan penerbangan internasional yang melarang membawa cairan berlebih ke dalam kabin pesawat. Kepala Daker menjelaskan, ada saja perasaan bersalah jika mereka tidak membawakan oleh-oleh tersebut yang sudah dinantikan banyak kerabat di kampung halaman.

 Di sisi lain, jamaah belum banyak mengetahui ada pengiriman kargo. Padahal jasa tersebut dapat menjadi wasilah mereka mengirimkan banyak oleh-oleh ke kampung halaman.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau jamaah mematuhi peraturan penerbangan yang melarang membawa zat cair ke dalam pesawat. Tujuannya adalah untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.

 Di bagian bawah kabin terdapat banyak kabel yang harus selalu kering. Kala terkena air, maka bukan tidak mungkin arus pendek terjadi dan menyebabkan kebakaran.

 Jamaah harus memahami bahwa tujuan utama mereka kembali ke kampung halaman dengan selamat tak boleh dihalangi apa pun. Peraturan penerbangan internasional yang sudah disampaikan panitia haji merupakan upaya mendukung keselamatan tadi.

 Karena itulah petugas memeriksa kapasitas dan barang bawaan jamaah untuk memastikan mereka tidak membawa barang berlebih dan aman. Koper jamaah yang dimasukkan ke bagasi steril dari cairan. Sedangkan cairan yang boleh masuk ke kabin penumpang tak lebih dari 100 mililiter.

 Lukman menyayangkan ulah jamaah yang nekat membawa air zamzam dengan menyembunyikannya di sela-sela tas. Petugas Bandara King Abdul Aziz Jeddah mengetahuinya melalui mesin x-ray dan langsung membongkarnya. Ribuan botol air zamzam dibuang sia-sia. "Tolong peraturan yang ada dipatuhi, karena mereka pasti akan menyita air zamzam," katanya.

 Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan air zamzam jamaah haji. Maktab Zamazimah bertanggung jawab atas pembagian air tersebut. Setiap jamaah akan menerima lima liter zamzam yang sudah lebih dulu dikirimkan di debarkasi. "Air zamzam akan dibagikan setelah jamaah tiba di Tanah Air," tandasnya.

 Beberapa tahun lalu, setiap jamaah mendapatkan 10 liter air zamzam. Namun, kini berkurang menjadi lima liter. Secara keseluruhan, jamaah Indonesia mendapatkan lebih dari sejuta liter air zamzam yang disediakan pihak maktab. Hal ini merupakan hasil kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan pihak Arab Saudi yang bertanggung jawab atas pelayanan jamaah haji.

 Air zamzam berasal dari mata air di Masjid al-Haram. Islam menjelaskan mata air ini merupakan anugerah Allah untuk Nabi Ismail, putra Ibrahim yang dilahirkan Hajar. Ismail dan ibunya berada di tanah tandus. Hajar kemudian berlari kecil dari Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari bantuan, tapi tak ada seorang pun yang lewat.

 Kemudian air memancar dari tanah, sehingga dua insan itu tak lagi kehausan. Sumur itu tak pernah kehabisan hingga kini meski airnya terus diambil dalam jumlah tak sedikit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement