IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jamaah haji yang baru saja tiba di Tanah Air tetap diminta memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas terdekat sebagai upaya pemerintah memantau kondisi kesehatan mereka usai menjalankan ibadah.
"Dalam waktu 14 hari sejak kembali di Indonesia, seluruh jamaah haji diminta datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kondisi kesehatan. Ini bagian dari upaya kami untuk mengetahui secara pasti kondisi jamaah usai beribadah," kata Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwama, di Yogyakarta, Selasa (4/9).
Ia juga menyarankan agar seluruh jamaah haji proaktif datang ke Puskesmas terdekat, apabila mengalami keluhan di antaranya batuk, demam hingga keluhan lain. Pemantauan terhadap kondisi kesehatan jamaah haji, lanjut Lana, dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran sejumlah penyakit endemik dari kawasan Timur Tengah di antaranya, MERS Cov yang menyerang saluran pernafasan dan zika.
"Sampai beberapa tahun terakhir ini, kondisi jamaah haji asal Kota Yogyakarta tetap baik dan tidak pernah ditemukan ada yang terjangkit beberapa penyakit tersebut," katanya.
Namun demikian, sejumlah keluhan kesehatan yang kerap disampaikan jamaah haji usai tiba di Indonesia adalah batuk yang disebabkan perubahan suhu udara yang cukup drastis. "Tetapi, batuk tersebut tidak berbahaya," katanya.
Jika sampai 14 hari sejak kepulangan, jamaah haji tersebut belum juga melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas, maka petugas akan proaktif datang ke rumah warga. "Tetapi seringkali, alamat di daftar haji dengan alamat sebenarnya berbeda. Ini yang terkadang menyulitkan," katanya.
Pada akhir September 2018, Lana menyatakan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan melakukan pemantauan kesehatan jamaah calon haji yang akan berangkat pada 2019 dan 2020. "Tujuannya agar jamaah calon haji asal Kota Yogyakarta terpantau kesehatannya dan dinyatakan mampu untuk menunaikan ibadah haji," katanya.
Pada Selasa (4/9), ratusan jamaah haji asal Kota Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok terbang (23) SOC tiba kembali di Yogyakarta menggunakan sembilan bus. Satu jamaah meninggal dunia di tanah suci. Selain itu, ada 18 jemaah yang terpaksa menggunakan kursi roda, satu dirujuk ke RS Yogyakarta dan satu lainnya mengeluhkan sesak nafas sehingga langsung diantar ke rumah tempat tinggalnya.
Secara umum, kondisi seluruh jamaah yang tergabung dalam kelompok terbang ini cukup bagus. "Kami mendokaan agar seluruh jamaah menjadi haji mabrur dan bisa semakin memberikan konstribusi positif ke masyarakat," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi usai menyambut kedatangan jamaah haji dan mengawal mereka dari debarkasi Donohudan ke Yogyakarta.