IHRAM.CO.ID, SOLO -- Pengusaha biro travel umrah dan haji di Kota Surakarta menyatakan penerapan aturan baru dengan alat rekam biometrik atau pemeriksaan identitas diri akan menyulitkan bagi jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci.
Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo, Her Suprabu mengatakan sudah menerima informasi adanya aturan baru penerapan rekam biometrik bagi jamaah yang akan berangkat umrah. Namun, kebijakan itu hingga sekarang masih sebatas wacana. Belum ada surat edaran resmi dari penyelengara haji dan umrah atau Kementerian Agama.
Her Suprabu menambahkan, jika alat rekam biometrik tersebut benar-benar diterapkan dapat mempersulit biro umrah di tingkat kabupaten dan kota. Rekam biometerik hanya dipusatkan ke tingkat provinsi.
"Jamaah yang akan umrah dari biro kabupaten atau kota harus membawa calonnya ke provinsi untuk melakukan rekam biometrik terlebih dahulu. Proses pendaftaran umrah akan memperpanjang waktu karena harus datang ke Kemenag Provinsi Jateng untuk rekam biometrik," kata Her Suprabu, Kamis (4/10).
Dia mengatakan biro umrah di Solo yang tergabung dalam Perpuhi masih menunggu kepastian sosialisasi dari PHU Kemenag. Bahkan, belum lagi nantinya hanya ada satu vendor yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi untuk melayani rekam bimeterik.
Padahal, jumlah anggota Perpuhi Solo dan sekitarnya sekarang mencapai sebanyak 55 biro umrah. Dia berharap aturan baru tersebut justru makin mempermudah dan memperlancar pelayanan jamaah umrah bukan malah sebaliknya.
Kepala Seksi Penyelengara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Surakarta Rosyid Ali Safitri mengatakan aturan baru dengan rekam biometrik rencana diterapkan mulai 24 Oktober mendatang. Namun, Kantor Kemenag Surakarta hingga sekarang masih menunggu kebijakan tersebut dari Direktorat Jenderal PHU Pusat. Jika sudah menerima surat edaran, Kemenag Surakarta akan segera menyosialisasikan kebijakan baru itu pada semua biro umrah di Kota Solo.
Menurut Rosyit, rekam biometrik sebelumnya telah diterapkan sebagai percontohan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Embarkasi Surakarta pada 2018. Pelaksanaan rekam biometrik di Embarkasi Surakarta berjalan sukses dan lancar.
"Embarkasi Surakarta Jawa Tengah dijadikan tempat percontohan penerapan pemeriksaan biometrik atau identitas diri jamaah calon haji dengan kesesuaian retina mata dan sidik jari berjalan lancar tahun ini," katanya.
Baca juga: Kemenag Segera Teruskan Keberatan Rekan Biometrik ke Kemenlu