Senin 10 Dec 2018 11:13 WIB

Bertemu Saudi, Menag Sampaikan Dua Poin Perbaikan Haji

Menag akan menandatangani Ta'limatul Hajj Haji 2019 M/1440 H

Rep: Novita Intan/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/11).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/11).

IHRAM.CO.ID, JEDDAH—  Ahad sore kemarin (9/12) Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bertolak ke Jeddah untuk bertemu dengan pemerintah Arab Saudi. 

Menag akan bertemu dengan Menteri Haji untuk membahas dan menandatangani MoU Penyelenggaraan Haji 1440H/2019M atau disebut Ta’limatul Hajj

Menurut Menag, MoU dengan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi akan memuat sejumlah hal yang dapat meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia khususnya perbaikan sarana prasarana di Arafah dan Mina. 

Ada dua hal yang menjadi sorotan pokok yakni layanan fast track (jalur cepat) untuk seluruh embarkasi, serta penomoran tenda jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina (Armina). 

 

Pada musim haji 1439H/2018M, fast track sudah diberlakukan bagi 70 ribu jamaah haji Indonesia yang berangkat melalui embarkasi Jakarta-Pondok Gede. 

Tahun ini, Menag minta diperluas penerapannya di 13 embarkasi di seluruh Indonesia. Kebijakan fast track dirasa sangat membantu dan mengurangi tingkat kelelahan jamaah haji Indonesia.

“Khususnya ketika proses antrian imigrasi di bandara Jedah maupun Madinah,” terang Menag dalam keterangannya, Senin (10/12). 

Terobosan kedua adalah penomoran tenda di Arafah dan Mina sesuai nomor kloter jamaah. Untuk haji tahun ini, Menag ingin memastikan jamaah haji Indonesia mendapatkan tenda sesuai dengan kloter masing-masing.

Hal ini penting agar jamaah haji Indonesia sudah mengetahui sejak awal posisi tendanya di Arafah dan Mian sehingga memudahkan mobilisasi dan penempatan. 

“Sekaligus untuk menghindari tenda ditempati oleh jemaah yang tidak seharusnya menempatinya,” kata dia. 

Sehingga diharapkan penomoran tenda di Arafah dan Mina akan dapat memberikan kepastian dan kenyamanan yang lebih bagi jamaah haji Indonesia. 

Rapat diikuti Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Sekretaris Ditjen PHU Ramadhan Harisman, Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir, serta Staf Teknis Haji (STH) I Endang Jumali dan pejabat teknis lainnya. 

Selain bertemu Menteri Haji Saudi, Menag dijadwalkan meninjau calon Kantor Urusan Haji (KUH) yang baru di Jeddah serta update sejumlah persiapan layanan di Madinah. Menag dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Rabu, 12 Desember 2018.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement