MAKKAH -- Dalam rangka memperingati hari Penyandang Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember lalu, area tawaf yang disebut mataf selama dua jam dikhususkan bagi Muslimin dengan kebutuhan khusus. Maka kala itu berbagai kursi roda jamaah haji yang membawa penyandang disabilitas bisa melakukan tawaf dalam posisi sangat dekat dengan Ka'bah.
Mashour Al-Monaami, wakil sekretaris di kepresidenan Masjidil Haram, mengatakan ini menunjukkan kepedulian dari pihaknya untuk secara khusus menangani segmen masyarakat ini serta untuk menjelaskan hak-hak mereka.
Memang kesempatan para penyandang disabilitas melakukan tawaf di dekat Ka'bah terbilang langka. Selama ini mereka sembari menumpang kursi roda melakukan tawaf di lantai di lantai atas Masjidil Haram. Mereka tak bisa tawaf di dekat Ka'bah dengan kursi roda karena area mataf selalu penuh dengan jamaah baik siang dan malam. Bahkan para jamaah yang melakukan tawaf di sana selalu berdesak-desakan.
Arab Saudi pun telah mengeluarkan undang-undang dan mengambil perhatian khusus dari orang-orang penyandang disabilitas. Departemen Pendidikan menjalankan beberapa organisasi untuk membantu mereka. Ini termasuk Noor Institute for the Blind, Institut Amal untuk Tuli dan Institut untuk Cacat Intelektual. Organisasi lain dijalankan oleh Kementerian Perburuhan dan Pembangunan Sosial. Kementerian Kesehatan menyediakan layanan kesehatan bagi kebanyakan orang di Arab Saudi.
Orang-orang disabilitas di Arab Saudi berhak atas 50% off tiket pesawat untuk diri mereka sendiri dan pendamping. Mereka memiliki hak atas pendidikan, pekerjaan yang setara, dan akses ke ruang publik. Penyandang cacat berhak atas ruang parkir yang khusus dan subsidi dari SR 10.000 untuk mengubah mobil untuk spesifikasi yang berkaitan dengan mereka. Jaminan sosial tersedia bagi individu penyandang cacat atau yang menjadi cacat di kemudian hari.