Jumat 14 Dec 2018 08:02 WIB

'Jika tak Bisa Beri Data, Dirjen Imigrasi Harus Minta Maaf'

Dirjen Imigrasi harus ungkap data jumlah jamaah umrah dan haji yang jadi TKI ilegal.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
 Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretariat Jendral Syarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) H Riza Palupi meminta ormas Islam memberikan pendapat atas pernyataan Dirjen Imigrasi bahwa ibadah haji dan umrah jadi modus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal masuk saudi. Pendapat ormas Islam diperlukan untuk mengurangi sentimen negatif terhadap Islam (Islamophobia).

"Kita tahu soratan sekarang Islam itu radikal ini juga kita harus ada organisasi Islam untuk menjawab ini," kata Riza saat berbincang dengan Republika.co.id Kamis (13/12) kemarin sore

Baca Juga

Riza mengatakan selain Ormas Islam, pemerintah juga mesti menjelaskan apa yang disampaikan Dirjen Imigrasi itu tidak benar. "Ini juga harus diperjuangkan sama pemerintah bahwa itu tidak benar. Kalau mengatakan suatu hal itu harus ada faktanya," katanya.

Riza meminta Dirjen Imigrasi Rony F Sompie memberikan data berapa jumlah jamaah umrah atau haji yang menjadi TKI. Kalau tidak bisa memberikan data, mantan Kapolda Bali itu harus meminta maaf kepada umat Islam karena telah melakukan tuduhan tehadap jamaah Indonesia. "Iya harus minta maaf karena itu menyakiti umat Islam," kata Riza.

Riza berpendapat bahwa apa yang disampaikan Ronny F Sompie merupakan pengalihan isu bahwa Imigrasi telah mengeluarkan aturan-aturan yang dinilai diskriminasi terhadap umat Islam. "Saya pikir imigrasi mengalihkan isu dengan bilang seperti itu, menyulitkan orang membuat paspor umrah atau apapun itu," katanya.

Riza mengatakan seharusnya pihak Imigrasi berbenah diri terkait banyak tenaga kerja asing ilegal yang banyak masuk wilayah di daerah Indonesia. Kenapa justru mesti menyoroti umat Islam yang hendak beribadah ke Tanah Suci Makkah.

"Tapi dia memberikan izin masuk tenaga kerja asing ke Indonesia, ya kita tidak bisa bohong tenaga asing banyak di Indonesia, coba saja cek harusnya itu yang jadi perhatian," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement