IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan, kuota jamaah haji tahun ini mencapai 180 orang.
Jika dibandingkan tahun 2018, kuota tersebut bertambah tiga orang atau sebelumnya hanya mencapai 177 orang jamaah.
"Porsi haji tersebut masih dapat berubah tergantung pada pelunasan biaya haji tahap pertama dan tahap kedua," Kata Kepala Kemenag Kota Baubau Rahman Ngkaali, melalui pesan singkat yang diterima, di Kendari, Rabu (27/2).
Ia mengatakan, jika nantinya terdapat jamaah yang tidak menyelesaikan pelunasa haji maka dipastikan jamaah tersebut batal berangkat. Jamaah calon haji asal Baubau yang bergabung di embarkasi Makassar dijadwalkan berangkat 20 Juli mendatang.
"Para jamaah nantinya akan mendapatkan pembekalan, setelah mereka melakukan pelunasan biaya haji tahap kedua,¿ kata Rahman.
Kemenag Kota Baubau juga melakukan pelayanan terpadu dengan bekerja sama kantor Imigrasi untuk kepemilikan paspor bagi para jamaah calon haji.
Sementara itu, antrian masa tunggu untuk melakukan haji khusus wilayah Sultra mencapai 19 tahun, dan terlama ada di Sulawesi Selatan hingga 39 tahun dan terendah ada di Maluku, Gorontalo dan Sulawesi Utara 11 tahun.
Sedangkan standar biaya haji saat ini di Kemenag Baubau kisarannya sebesar Rp39 juta, Rp25 juta biaya pendaftaran awal, dan sisanya Rp14 juta dituntaskan beberapa bulan sebelum keberangkatan haji.
Biaya tersebut kata Rahman Ngkaali, hanya ongkos perjalanan dari embarkasi ke Arab Saudi sedangkan dari daerah asal ke embarkasi tanggungan pribadi.
Namun Pemerintah Kota Baubau sudah beberapa tahun terakhir selalu menanggung biaya pulang pergi para jamaah calon haji dari Baubau menuju Embarkasi Makassar, sehingga para jamaah tidak terbebani lagi dengan biaya transportasi tersebut.