IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Jamaah haji Indonesia ketika di Arab Saudi sangat membutuhkan kehadiran petugas. Karena, hal tersebut akan tersebut akan membuat jamaah menjadi tenang.
"Harapan jamaah kepada petugas adalah kita hadir bersama mereka. Sehingga, mereka akan merasa tenang," kata Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi H Dasir, saat menjadi pemateri Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440 H/2019 M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (1/5).
Menurut Khoirizi, pelayanan petugas yang baik akan membuat jamaah merasa puas. Karena itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dilarang bagi petugas haji Indonesia selama bertugas di Arab Saudi.
Pertama, lanjut Khoirizi, petugas harus selalu hadir di tengah-tengah jamaah baik diminta ataupun tak diminta. Kedua, selalu menggunakan atribut petugas di manapun berada.
Ketiga, disiplin dan tanggung jawab dalam melayani tamu-tamu Allah. Keempat, memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu Allah. Dan yang kelima, petugas harus menjaga nama baik Indonesia.
Adapun yang dilarang dilakukan oleh petugas haji Indonesia yaitu, tidak hadir di tengah jamaah. Kedua, tidak menggunakan atribut petugas. Ketiga, tidak disiplin. Keempat, tidak tanggung jawab dalam melayani tamu Allah. Dan yang kelima, tidak menjaga nama baik Indonesia.
Karena itulah, lanjut Khoirizi, petugas haji Indonesia harus memahami dan menjalani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. "Yaitu, shiddiq yang berarti petugas harus memiliki integritas, amanah yang berarti petugas harus komitmen dalam menjaga amanah. Kemudian, tabligh atau melakukan komunikasi dengan baik dan fathanah yang menuntut petugas haji cerdas dan melakukan budaya kerja yang penuh inovasi." kata Khoirizi.
Untuk diketahui, petugas haji yang tergabung dalam PPIH Arab Saudi itu berjumlah 1.108 orang. Mereka direkrut dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya.
Selama di Arab Saudi, mereka akan bekerja di tiga daerah kerja (daker). Yaitu, Daker Makkah, Madinah, dan Bandara Jeddah serta Madinah. Rencana perjalanan haji sendiri akan dimulai pada 7 Juli 2019 dan berakhir pada 17 September 2019.