Senin 08 Jul 2019 23:00 WIB

Waspadai Cuaca Ekstrem di Arab Saudi

Jamaah haji Indonesia diimbau untuk menjaga diri dengan baik.

Cuaca panas di Madinah bisa mencapai 45 derajat celcius (ilustrasi)
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Cuaca panas di Madinah bisa mencapai 45 derajat celcius (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Cuaca panas dan cenderung ekstrem sedang berlangsung di Tanah Suci. Jamaah haji Indonesia diimbau untuk menjaga diri dengan baik.

Wartawan Republika, Syahruddin El-Fikri dari Madinah melaporkan, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Daker Madinah, Amin Handoyo mengatakan, pihaknya berharap jamaah bisa dengan tenang dan nyaman melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi. "Gunakan waktu yang ada untuk melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi hingga selesai shalat arbain. Tapi jangan lupa, jaga fisik," imbaunya,  Senin (8/7)  di Madinah.

Baca Juga

Amin mengatakan saat ini baru awal ibadah. "Puncak ibadahnya masih lama. Sebulan lagi. Jadi jaga fisik, dan jangan terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan," kata dia.

Alasannya, cuaca di Madinah dan Makkah sangat ekstrem mencapai 45 derajat Celsius di siang hari, dan 33-35 derajat saat malam hari. Karenanya, kata Amin, jamaah yang ingin melaksanakan ibadah, tetap waspada dan menjaga kondisi fisik dengan baik. "Gunakan masker, bawa payung, dan alat pelindung diri (APD) lainnya agar tidak terpapar secara langsung sinar matahari," pungkas Amin.

Koordinator Tim Gerak Cepat (TGC)  Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr Erwinsyah, mengatakan, kondisi cuaca yang ekstrem membuat jamaah cepat lelah dan bisa mengalami dehidrasi. Erwinsyah mengungkapkan, sampai saat ini sudah puluhan jamaah yang ditemukan TGC mengalami kelelahan.

"Tadi di pintu 21 sektor khusus (seksus), ada jamaah yang sangat kelelahan dan harus ditangani dengan segera. Namun, fisiknya terus melemah hingga kami harus pasang infus dan bergerak cepat untuk melakukan evakuasi," ungkapnya.

Dia mengatakan, jamaah itu telah dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pada Senin (8/7) dinihari waktu Madinah, salah seorang jamaah haji Indonesia asal Embarkasi Solo meninggal dunia karena penyakit jantung dan penyakit gula darah yang tinggi.

"Jamaah wafat atas nama Sumiyatun (56). Beliau meninggal dunia saat penerbangan dari Solo ke Madinah dan meninggal dunia saat masih di atas pesawat, sekitar 50 menit sebelum mendarat," kata dokter Sri Mulyani, tim kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang merawat almarhumah di perjalanan ke Madinah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement