Kamis 11 Jul 2019 23:15 WIB

Anggota DPRD Jabar Kritisi Kondisi Asrama Haji Bekasi

Kondisi asrama haji di Bekasi dinilai sudah sangat jauh dari layak.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Kebaerangkatan Calon Haji Jawa Barat. Sejumlah jamaah bersiap memasuki ruang keberangkatan di Asrama Haji Embarkasi di Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/7).
Foto: Republika
Kebaerangkatan Calon Haji Jawa Barat. Sejumlah jamaah bersiap memasuki ruang keberangkatan di Asrama Haji Embarkasi di Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/7).

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat (Jabar) Abdul Hadi Wijaya, prihatin dengan kondisi Asrama Haji untuk masyarakat Jabar di Bekasi.  Menurutnya, tahun ini secara kebetulan ia berangkat haji sebagai Tim Petugas Haji Daerah (TPHD).

"Saya lihat, asrama di Bekasi itu masih ada yang gedung jadul namanya Mina A, B dan C. Kalau Gedung Muzdalifah itu baru," ujar Hadi yang saat ini sudah sampai di Madinah kepada Republika, Kamis (11/7).

Menurut Hadi, gedung Mina yang merupakan bangunan lama tersebut kondisinya sangat jauh dari layak. Karena, tempat tidurnya masih tingkat, tak ada lift padahal bangunannya terdiri dari tiga lantai tak ada AC, pintunya banyak yang rusak, bak mandi tak dipakai jadi hanya menggunakan ember.

"Bayangkan kalau jamaah haji kita harus naik turun tangga ke lantai 3 padahal mereka sudah sepuh. Ini kan menyusahkan," katanya.

Hadi mengatakan, begitu melihat bangunan asrama yang tak layak, ia mencoba mencari tahu kendalanya seperti apa. Ternyata, perbaikan gedung tua asrama terkendala dengan status pengelolaannya.

"Saat ini, asrama sudah bukan dikelola Pemprov Jabar tapi di kelola panitia penyelenggara haji dalam hal ini Kemenag Jabar," katanya.

Sebenarnya, kata dia, tahun ini Pemprov Jabar sudah memberikan hibah ke Kemenag Jabar sebesar Rp 140 miliar untuk merevitalisasi bangunan asrama. Namun, terhalang legal aspek prosedur aset. Karena, masih ada sisa-sisa aset yang belum beres peralihannya.

"Asrama ini nggak dibangun masalahnya karena secara adminstratif masih belum beres urusan aset jadi tak bisa diselesaikan. Ini, masalah prosedurnya bukan anggran," katanya.

Kedua, kata dia, dari Kemenag Jabar rencananya akan membangun embarkasi baru untuk masyarakat Jabar di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Jadi, kemungkinan kalau membangun asrama di Bekasi akan merugi, karena tahun depan jamaah pindah ke BIJB.

"Kami berharap pemprov mengevaluasi lagi apa-apa yang diberikan diberikan ke jamaah haji Jabar. Tahun depan, saat mengalokasikan anggaran Jabar harus didasarkan pada evaluasi tahun sebelumnya," paparnya.

Pemprov Jabar, kata dia, seharusnya belajar pada Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan fasilitas ke jamaah haji. Karena, DKI Jakarta bisa menyediakan bus di Makkah khusus untuk jamaah haji asal Jakarta.

"Coba Jabar tanya ke Jakarta apa yang bisa dicontoh. Saya juga nanti akan menengok embarkasi Pondok Gede untuk jamaah Jakarta," katanya.

Hadi menilai, banyak hal yang terkait kesejahteraan jamaah haji harus diperbaiki dan ditingkatkan. Jadi bukan hanya asrama saja. Namun, ada masalah konsumsi harus diperbaiki, kualitas peralatan haji yang diterima jamaah harus diperbaiki dan lainnya.

"Saya lihat perangkat-perangkat haji kualitasnya jelek. Masa baru dua hari di Madinah koper hajinya sudah sobek. Ini kan berati kualitasnya jelek," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement