Sabtu 20 Jul 2019 20:51 WIB

Dirjen PHU: Penyelenggaraan Haji 2019 Cukup Baik

Nizar Ali mengatakan, secara umum semuanya berjalan baik.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag,  Nizar Ali berbincang dengan jamaah haji asal Medan di Sektor 2 PPIH Arab Saudi, di Madinah, Sabtu (20/7).
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali berbincang dengan jamaah haji asal Medan di Sektor 2 PPIH Arab Saudi, di Madinah, Sabtu (20/7).

IHRAM.CO.ID,Oleh Syahruddin El-FIkri Dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH—Penyelenggaraan ibadah haji 2019 diklaim telah terlaksana dengan baik. Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Prof Nizar Ali mengatakan, secara umum semua hal, mulai dari transportasi, pemondokan, catering, dan lainnya untuk jamaah haji selama di Tanah Suci terealisasi dengan baik.

“Alhamdulillah, berdasarkan informasi yang tadi sempat saya komunikasikan dengan para Kepala Sektor, semuanya sesuai dengan yang kita harapkan,” ujarnya saat meninjau kinerja sejumlah Sektor Petugas Haji dan Pelayanan Jamaah di Madinah, Sabtu (20/7).

Dikatakannya, jika dibandingkan tahun sebelumnya, penyelenggaraan haji tahun 2019 ini lebih baik. Hal ini disebabkan karena adanya prinsip dalam penyelenggaraan ibadah haji. “Kan,’’ setiap tahun harus ada peningkatan pelayanan dan kami datang ke sini  untuk melihat konteks itu, apakah memang benar ada peningkatan pelayanan atau tidak? Ternyata ada, mulai dari masalah pengaturan koper dari bandara,” ujarnya.

Nizar Ali mengatakan, secara umum semuanya berjalan baik. Namun demikian, ia mengakui masih ada kendala yang dihadapi. “Kendala-kendala ada, tapi tidak terlalu berarti. Jadi masih bisa diatasi,” kata dia.

Ia mencontohkan, tas jamaah. Saat ini, kata Nizar Ali, tas atau koper jamaah sudah diangkat dan diantar hingga ke kamar jamaah.

Selain itu, tambahnya, untuk bimbingan Ibadah, juga sudah berjalan baik. “Dalam sepekan diselenggarakan dua kali bimbingan. Hal ini untuk memberikan pencerahan, sosialisasi terhadap pelaksanaan operasional haji agar nanti saat puncak haji itu tidak ada kendala,” tambahnya.

Untuk jamaah dengan risiko tinggi (risti), lanjutnya, diakuinya memang banyak. Bahkan tahun 2019 ini, dari 231 ribu kuota jamaah haji, sedikitnya 63 persen adalah berusia lanjut. “Kita sudah awasi dan bantu penanganan melalui kementerian kesehatan, terutama mengawal dari aspek kesehatannya. Jadi, dari kita mengawal pelayanan agar tidak ada persoalan,” tambahnya.

Atas hal ini, Nizar Ali mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan secara detail. Namun, secara umum sudah berjalan sangat baik. “Sementara ini kita belum bisa beri kesimpulan karena belum ditemukan kendala . nanti pasca gelombang pertama baru ada kesimpulan kalau ada kendala baru kita evaluasi di Daker dan selanjutnya kita perbaiki untuk gelombang kedua,” terangnya.

Sementara itu, terkait petugas haji, Nizar Ali mengimbau agar tetap semantat dan dapat memberikan pelayanan optimal kepada jamaah. “Tetap semangat, jaga kesehatan, dan sampaikan kepada keluarga bahwa kondisi petugas dalam keadaan sehat,” imbaunya.

Sebab, kata dia, petugas haji itu bisa bekerja hingga 24 jam. Untuk itu, ia meminta masalah kesehatan petugas tetap diperhatikan. “Tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik dan jaga kesehatan serta istirahat yang cukup,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement