IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Banyak jamaah haji yang kambuh penyakit jantungnya saat di Tanah Suci. Hal itu disebabkan jamaah yang bersangkutan sering melakukan aktivitas yang terlalu menguras energi.
"Karena kelelahan itu, akibatnya penyakit jantungnya semakin berat sehingga sebagian (jamaah) tidak dapat tertolong," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka melalui keterangan tertulisnya, kepada Ihram.co.id, Kamis (1/8).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Kesehatan Haji telah melakukan upaya pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan kepada jamaah. Hal itu dilakukan demi tercapainya tujuan ibadah haji yang sesuai tuntunan syariat Islam dan memenuhi aspek kesehatan.
"Sampai saat ini, Kemenkes melalui TKHI di kelompok terbang (kloter), Tim Promotif Preventif (TPP) dan Tim Gerak Cepat (TGC) telah melakukan upaya pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan kepada jamaah haji Indonesia," papar dia.
Eka menjelaskan, promosi kesehatan yang dilakukan TPP sampai saat ini sudah dilakukan terhadap 287 kloter di pemondokan dan 89 kloter di pelataran masjid.
Para dokter kloter diketahui telah memberikan pengobatan kepada 119.988 orang pasien yakni jamaah haji. Sementara, yang dirujuk ke RS Arab Saudi di Madinah berjumlah 140 jamaah.
"Saat ini masih dirawat sebanyak 19 jamaah," ungkap dia.
Di Makkah, Kemenkes sudah merawat sebanyak 366 jamaah haji sakit. Sebanyak 266 orang di antaranya sudah kembali karena kondisinya pulih. Adapun sisanya yang sebanyak 100 orang jamaah masih dirawat.
Jumlah jamaah haji yang dirawat di KKHI Madinah sampai saat ini berjumlah 416 jamaah. Sebanyak 352 orang jamaah dirawat di RS Arab Saudi Makkah.
Penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi sudah memasuki hari ke-27. Berdasarkan data yang diambil tanggal 31 Juli 2019 pukul 16.00 WAS jumlah jamaah haji telah tiba di Arab Saudi sebanyak 178.271 jamaah.