IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH – Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pihaknya menghindari pembahasan ikhtilaf (perbedaan) syar’i terkait ibadah haji. Karena, secara teknis fikih ada keragaman pandangan soal ibadah haji.
“Sedapat mungkin kita tidak masuk pada wilayah-wilayah yang ikhtilaf secara syari’i yang muncul keragaman pandangan secara reknis yang sifatnya fikih” kata Lukman usai rapat tertutup di Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah, Jumat (2/8).
Menurutnya, rombongan Amirul Hajj akan lebih bicara pada hal-hal yang sifatnya makro dalam memotivasi jamaah dan meluaskan pengetahuan terkait dengan filosofi haji. Sehingga, kemabruran secara social yang perlu lebih ditekankan karena kemabruran itu dampaknya yang lebih diharapkan ketika jamah kembali ke masyarakat.
Terkait hal itu, rombongan Amirul Hajj Indonesia akan mengunjungi sektor-sektor atau daerah pemondokan yang ditempati oleh jamaah haji. Para jamaah akan diberikan motivasi dan manasik dari rombongan Amirul Hajj terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Mereka akan mengunjungi sektor-sektor setiap hari dari jam 09.00-11.00 pagi selama dua jam di mana mereka akan didampingi oleh konsultan ibadah haji dan beberapa petugas sektor yang ada,” kata Lukman.
Lukman mengatakan, motivasi yang akan diberikan oleh rombongan Amirul Hajj adalah agar jamaah tetap bisa menjalankan ibadah haji dengan sebaik-baiknya. Kemudian, mencapat derajat mabrur khususnya ketika kembali ke Tanah Air.