Senin 05 Aug 2019 19:00 WIB

Embarkasi Solo Berangkatkan Kloter Terakhir

Kloter terakhir ini berangkatkan 347 calhaj.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agung Sasongko
Jamaah calon haji (calhaj) kelompok terbang (kloter) 97 Embarkasi Solo memasuki Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (5/8).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Jamaah calon haji (calhaj) kelompok terbang (kloter) 97 Embarkasi Solo memasuki Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (5/8).

IHRAM.CO.ID, BOYOLALI -- Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo memberangkatkan jamaah calon haji (calhaj) kelompok terbang (kloter) terakhir yakni kloter 97, Senin (5/8). Jumlah yang diberangkatkan mencapai 347 calhaj berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani, mengatakan, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sejak kloter pertama sampai 97 semua berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Termasuk dari sisi penerbangan, keberangkatan jamaah haji sejak kloter pertama sampai 97 semuanya tepat waktu.

Menurutnya, kloter 97 bukan kloter sapu jagad, karena jumlah jamaah calhaj utuh. Kloter sapu jagad telah diterbangkan Senin pagi, yakni kloter 96. Pada kloter 96, jumlah kursi kosong di pesawat (open seat) sebanyak 11 kursi, sedangkan kursi kosong di kloter 97 sebanyak empat kursi.

"Semua jamaah yang di rumah sakit dan dirawat di sini alhamdulillah 100 persen bisa diberangkatkan semuanya," jelas Farhani kepada wartawan di sela-sela pemberangkatan kloter 97 dari Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Farhani menambahkan, sampai saat ini jumlah jamaah haji yang meninggal di Tanah Suci sebanyak 11 jamaah, serta ada satu jamaah calhaj yang meninggal di Asrama Haji.

Dari sisi kesehatan, jumlah jamaah kategori kesehatan risiko tinggi (risti) mencapai 75 persen. Sedikit meningkat dibandingkan pekan lalu yang sebanyak 74 persen. "Artinya jamaah haji dari didominasi usia lanjut. Tapi bukan berarti standar pelayanan kami biasa saja," ujarnya.

Melihat jamaah usia lanjut, maka pelayanan sejak di kabupaten/kota PPIH menitipkan kepada panitia daerah agar semua jamaah benar-benar menjaga kesehatan, melakukan pemeriksaan ke dokter, ada pantangan yang harus dihindari, serta memperhatikan obat yang harus dikonsumsi.

"Dan ternyata jamaah yang ini saya lihat semuanya memperhatikan imbauan panitia. Dampaknya secara riil sekalipun jumlah persentase risti meningkat, tapi jumlah yang meninggal menurun," paparnya.

Kasubbag Penerangan Humas dan Protokol PPIH Embarkasi Solo Agus Widakdo, mengatakan, dengan diberangkatkannya kloter 97, maka total jamaah yang diberangkatkan dari Embarkasi Solo sebanyak 34.756 jamaah calhaj.

"Jamaah tertua usia 98 tahun dari Temanggung, dan yang termuda usia 18 tahun dari Grobogan," terang Agus.

Rencananya, pemulangan jamaah haji perdana tiba di Solo pada 18 Agustus 2019 pukul 09.40 WIB. Terkait persiapan pemulangan jamaah haji, PPIH akan menetapkan satuan tugas (satgas) Debarkasi dengan pos-pos baru.

Ketika tiba di Asrama Haji nantinya, PPIH Debarkasi akan melakukan prosesi penerimaan, lalu diserahterimakan ke petugas daerah. Setelah petugas daerah menerima dari PPIH Debarkasi Solo, lalu petugas daerah akan membawa ke daerah.

Nantinya bus yang membawa jamaah dari Bandara akan diturunkan di Gedung Muzdalifah, lalu jamaah akan masuk dahulu ke dalam gedung. Biasanya, jamaah haji akan menjalani pemeriksaan thermoscan untuk mendeteksi suhu tubuh.

"Kalau suhu tubuh sangat tinggi akan dilakukan observasi, khawatir ada penyakit luar yang masuk ke sini. Tp kalau tidak ada, jamaah langsung dipulangkan ke daerah masing-masing. Tidak perlu menginap," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement