Kamis 08 Aug 2019 22:53 WIB

Syekh Sudais: Haji Bukan Alat Politik, tapi Persatuan Islam

Syekh Sudais menekankan Saudi bersifat netral dalam haji.

Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais

IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Presiden Dewan untuk Urusan Dua Masjid Suci (Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi), Syekh Abdul Rahman As-Sudais, menyerukan jamaah haji menjauhi segala tindakan atau perbuatan yang mengarah pada politisasi ibadah haji yang suci.

Pada pertemuan dengan sejumlah wartawan dari beberapa negara yang diundang oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi guna meliput persiapan haji di tanah suci di kantornya, Makkah, Selasa (6/8), Syekh as-Sudais mengatakan Arab Saudi adalah simbol dari kehidupan yang damai dan moderat.

Baca Juga

"Anda harus melakukan haji dengan damai, tenang, dan nyaman serta jauh dari slogan-slogan politik dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Islam," katanya kepada para delegasi media.

Dia menambahkan bahwa Islam menentang segala bentuk ekstremisme, terorisme, dan perilaku yang menghancurkan, serta menyeru para peziarah untuk menghabiskan waktu mereka dengan saling mengenal dan bekerja sama demi kebaikan dan kesejahteraan semua orang. “Haji bukanlah platform untuk politik atau sektarianisme, tetapi untuk persatuan di antara umat Islam,” kata dia. 

Dia menambahkan bahwa guna mencapai hal tersebut Arab Saudi mempromosikan sikap moderat dan kehidupan yang damai.

Dia mengatakan, Saudi memiliki hak berdaulat untuk mengelola dua masjid suci. Raja Salman sebagai Penjaga Dua Masjid Suci selalu memberikan arahan yang jelas dalam melayani para tamu Allah SWT sepanjang waktu guna mencari berkah-Nya. 

"Pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci akan senantiasa melayani jamaah haji dan umrah karena kami menganggap pelayanan bagi para tamu Allah yang mencari pamrih hanya dari Allah adalah tugas kami,” ujar Syeikh As-Sudais.

Lebih lanjut Syekh as-Sudais mengatakan Dewan Kepresidenan Dua Masjid Suci telah menetapkan rencana layanan komprehensif bagi jamaah haji.

“Tujuan utama dari rencana ini adalah meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada tamu Allah SWT,” kata dia.  

photo
Jamaah haji melaksanakan shalat Dhuhur di masjid Namirah, Arafah, Senin (20/8), pada saat wukuf haji.

Salah satu pelayanan yang direncanakan tersebut adalah khutbah Arafah yang akan disampaikan pada saat wukuf, prosesi inti dari seluruh ritual haji, dari Masjid Namirah, diterjemahkan ke dalam enam bahasa dengan tambahan bahasa isyarat.

Penerjemahan juga direncanakan untuk khutbah dari Masjid al-Haram. Hal tersebut diharapkan memudahkan jamaah haji untuk memahami ceramah yang disampaikan dalam Bahasa Arab.

Lebih lanjut Syekh as-Sudais menekankan bahwa media massa telah mendapatkan kepercayaan publik dalam menyebarkan kabar kepada dunia tentang kebenaran Islam sekaligus mengoreksi penafsiran yang salah tentang Islam.

Menjelang pelaksanaan puncak haji yang akan dimulai pada 9-13 Zulhijjah 1440 Hijriyah yang bertepatan 10-14 Agustus 2019, Saudi mengundang sejumlah wartawan dari beberapa negara, di antaranya Indonesia, Malaysia dan Pakistan serta beberapa negara Afrika untuk meliput persiapan haji. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement