IHRAM.CO.ID, Laporan Syahruddinl-Fikri dari Saudi

JEDDAH—Jamaah haji Indonesia kini mulai mengalami batuk-batuk. Hal ini terlihat saat mereka melaksanakan Ibadah shalat fardhu di sekitar pemondokan mereka. 

Mengapa gejala ini muncul, padahal sebelumnya saat melaksanakan puncak Ibadah, tidak banyak jamaah yang batuk. Kenapa ini terjadi?

Kasi Pelayanan Kesehatan Daerah Kerja Madinah, dr Edi Supriatna mengungkapkan, sebagian besar batuk yang terjadi di Arab Saudi, disebabkan oleh tenggorokan yang kering atau dehidrasi. “Tenggorokan kering karena kurang minum,” kata Edi Supriatna melalui pesannya kepada Republika.co.id, Ahad (18/8).

Untuk batuk ini, kata dia, solusinya sangat ringan. “Minum sesuai kebutuhan, Insya Allah akan terhindar dari batuk,” ujarnya.

Ia menambahkan, selain mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup, Edi juga menyarankan agar jamaah selalu menggunakan alat pelindung diri (APD). “Contohnya masker. Gunakan selalu masker,” ujar dia.

Hal yang sama juga disampaikan juga disampaikan dr Erwinsyah, Koordinator Tim Gerak Cepat (TGC). “Sebenarnya, kata kuncinya keseimbangan dan kecukupan cairan tubuh serta kepatuhan menggunakan alat pelindung diri (APD),” kata Erick—sapaan akrab dr Erwinsyah

Ia mengatakan, pada cuaca panas seperti saat ini di Arab Saudi, serta kelembapan yang rendah, maka tubuh akan sangat membutuhkan asupan cairan yang cukup. “Tenggorokan akan kering dan seret jika dibiarkan lama tanpa air. Untuk itu, tenggorokan harus selalu basah,” kata dia.

Sebab, lanjut Erick, bila tenggorokan mlai terasa sakit, dan akhirnya memicu batuk, kemudian jamaah keluar hotel dalam cuaca yang panas dan berdebu, maka masker menjadi salah satu solusi ringan. Ia pun menyarankan agar jamaah bisa menjaga dan mengatur kondisi tubuh dengan baik.

Ikuti Whatsapp Channel Republika