Ahad 15 Sep 2019 17:00 WIB

Pola Manasik Haji akan Disempurnakan

Jamaah uzur dan sakit, akan mendapatkan buku panduan khusus manasik haji bagi lansia

Manasik Haji
Foto: Antara
Manasik Haji

IHRAM.CO.ID, Oleh: Syahruddin El-Fikri Dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH--Kementerian Agama (Kemenag) terus melakukan upaya perbaikan penyelenggaraan ibadah haji. Salah satu langah yang akan dilakukan adalah dengan menyempurnakan pola manasik haji sebagai upaya peningkatan kualitas ibadah jamaah haji Indonesia. 

Penanggung Jawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang juga Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali, mengatakan, penyempurnaan pola manasik itu sebagaimana petunjuk dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang mengharapkan perbaikan system manasik.

“Insya Allah seluruh bidang pelayanan sudah bagus. Pemondokan bagus, catering bagus, transportasi bagus. Nah, manasik ini yang perlu ditingkatkan lagi,” kata Nizar Ali sesuai  memimpin Rapat Exit Briefing PPIH Arab Saudi di Madinah, Sabtu (14/9).

Nizar menambahkan, dalam rapat evaluasi PPIH, penyempurnaan pola manasik menjadi salah satu saran evaluasi PPIH Arab Saudi tahun 1440H/ 2019M untuk perbaikan haji tahun 2020. “Tahun depan adalah tahun bimbingan ibadah, maka sejak awal nanti pasca operasional haji ini kira-kira bulan depan akan kita umumkan nominatif jamaah haji tahun 2020, sehingga sejak awal sudah bisa dipetakan bimbingan manasik di tingkat kecamatan,” ujarnya.

Adapun saran evaluasi PPIH tahun 1440H/2019M terkait penyempurnaan pola manasik haji antara lain akan dilakukan sepanjang tahun, berbasis regu dan rombongan, intensifikasi manasik di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dengan menyesuaikan pola penyusunan kloter, penyempurnaan kurikulum manasik haji, dan membuat buku manasik bagi jamaah yang uzur, sakit, dan lanjut usia.

“Dan basisnya kita juga akan perkuat dengan bimbingan manasik berbasis ketua rombongan dan ketua regu. Kalau ketua rombongannya itu kita back up penguasaan manasik, ini menjadi agen pembimbing untuk anggotanya yang 44 orang,” Nizar menjelaskan.

Demikian juga dengan pola manasik haji berbasis ketua regu, sehingga nantinya diharapkan jamaah dapat mandiri dan meminimalkan ketergantungan terhadap konsultan atau pembimbing ibadah. 

“Materinya juga spesifik, misalkan bagaimana bimbingan manasik bagi jamaah usia lanjut. Selama ini kan hanya satu, padahal perlakuannya berbeda,” tuturnya. Ke depan, kata dia, pihaknya menginginkan seluruh jamaah tanpa terkecuali mendapatkan pemahaman yang sama mengenai manasik haji.

 Ia memberi contoh, nantinya buku manasik untuk jamaah uzur, sakit dan lanjut usia akan diberikan keterangan bahwa saat di jamarat, jamaah dapat diwakilkan dalam melontar jumrah. “Kalau yang ada, jamaah harus melakukan sendiri. Tetapi, dengan rencana buku manasik yang baru, diharapkan mereka bisa mewakilkan kepada yang muda dan kuat secara fisik,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement