IHRAM.CO.ID, JAKARTA—Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengumpulkan Tim Promotif Preventif (TPP) tahun 1440 H/2019 M di Jakarta. Petugas kesehatan haji ini dikumpulkan selama tiga hari sejak (2-4 Oktober) dalam agenda pertemuan konsolidasi penguatan TPP.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singkat mengatakan, pertemuan ini dilakukan untuk persiapan TPP dalam penyelenggaraan operasional kesehatan haji di Arab Saudi tahun 1441/2020 M, sehingga pada tahun depan TPP memiliki persiapan matang dalam menyampaikan promosi-promosi kesehatan kepada jamaah.
“Pertemuan ini dalam rangka peningkatan sumber daya TPP untuk penyelenggaraan Oprasional Kesehatan Haji di Arab Saudi Tahun 1441/2020 M,” kata Eka kepada Republika, Kamis (3/10).
Eka mengatakan, dalam konsolidasi itu TPP diminta menyiapkan materi-materi terkini atau inovasi baru dalam memberikan promosi kesehatan kepada jamaah haji. Menurutnya tahun depan, dalam melakukan promosi kesehatanya TPP lebih pada penguatan bernuansa agama.
“Pengutatan bahan-bahan untuk TPP tahun depan yang akan lebih bernuasa agama,” ujarnya.
Karena kata dia, penyelenggaraan ibadah haji merupakan persoalan agama. Maka dalam mobilisasinya memberikan promosi-promosi kesehatan, TPP harus memanfaatkan momentum keagamaan di dalam penyelenggaraan ibadah haji agar pesan TPP mudah diterima semua jamaah.
“Jadi kesehatan akan mendukung momentum agama ini dengan penyuluhan-penyuluhan juga bertemakan keagamaan,” katanya.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Kabid Pembimbingan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji Pusat Kesehatan Haji Rosidi Roslan mengatakan, ada 18 rekomendasi yang dihasilkan dalam pertemuan ini. Di antaranya TPP harus memiliki petunjuk teknis (Juknis) dinamis yang disesuaikan dengan perkembangan kondisi jamaah haji. Sejak di Tanah Air TPP juga harus melakukan promosi kesehatan yang tujuannya dapat merubah perilaku kesehatan jamaah haji.
“Pasca operasional haji TPP harus melakukan konsolidasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan haji tahun depan. Karena dengan adanya konsolidasi diharapkan jamaah haji mendapatkan informasi kesehatan yang lebih update,” katanya.
Rosidi mengatakan, tahun depan TPP juga mesti mempertegas penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan menginformasikan dampak-dampak penyakit yang ditimbulkan, sehingga bisa mempengaruhi hal positif pada saat jamaah haji melakukan kegiatan ibadah haji.
“Intinya TPP harus tanggap dan harus bisa menghasilkan output yang bisa diukur secara kualitatif dan kuantitatif sebagaimana strateginya,” katanya.