Jumat 11 Oct 2019 09:09 WIB

OYO Targetkan Transformasi 10 Ribu Kamar Kost

OYO mempercepat kerja sama dengan banyak partner pemilik kost di kota besar.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Country Head for Emerging Business OYO Hotels & Homes Indonesia Eko Bramantyo, Country Head OYO Hotels & Homes Indonesia Rishabh Gupta, Youtuber sekaligus pemilik Ternak Kostan Arief Muhammad, dan Business Head OYO Hotels & Homes Indonesia, Noopur Choudhary saat meluncurkan OYO Life yang merupakan lini bisnis terbaru dari OYO untuk segmen kost, di wilayah Jakarta Selatan, Rabu (9/10).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Country Head for Emerging Business OYO Hotels & Homes Indonesia Eko Bramantyo, Country Head OYO Hotels & Homes Indonesia Rishabh Gupta, Youtuber sekaligus pemilik Ternak Kostan Arief Muhammad, dan Business Head OYO Hotels & Homes Indonesia, Noopur Choudhary saat meluncurkan OYO Life yang merupakan lini bisnis terbaru dari OYO untuk segmen kost, di wilayah Jakarta Selatan, Rabu (9/10).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan hotel berbasis teknologi, OYO Hotels and Homes atau OYO, memiliki target mentransformasi kamar kost di Indonesia. Akhir tahun ini, OYO menargetkan akan mentransformasi sebanyak 10 ribu kamar kost.

“Pada akhir tahun ini, kami memiliki target sebanyak 10 ribu kamar kost di 10 kota besar di Indonesia,” ungkap Country Head for Emerging Business OYO Hotels and Homes, Indonesia, Eko Bramantyo, saat peluncuran OYO Life di wilayah Jakarta Selatan.

Baca Juga

OYO akan menjangkau kota-kota besar lainnya seperti Jabodetabek, DI Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan juga Medan. Eko mengaku saat ini dia memiliki strategi khusus untuk mencapai target itu.

“Caranya adalah dengan mempercepat kerja sama dengan banyak partner pemilik kost di kota-kota yang sudah kita targetkan. Kemudian, kami akan mempercepat standardisasi sesuai dengan standard dari OYO,” kata Eko.

Eko juga menjelaskan, sejauh ini karena banyaknya pangsa pasar atau potensi penyewa kost di Indonesia, pihaknya hampir tak ambil pusing perihal kompetitor. Dia meyakini, akan ada banyak pemilik kost yang akan bisa diajak bekerja sama, karena mereka memang menginginkan OYO untuk masuk ke segmentasi kost.

OYO sendiri telah hadir di Indonesia sejak Oktober 2018 lalu. Dalam jangka waktu satu tahun terakhir, OYO telah mengembangkan sebanyak 2,500 kamar ditransformasikan di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Jabodetabek, Bandung, dan DI Yogyakarta.

“Kami menyediakan sistem hospitality yang menyeluruh dari hulu ke hilir. Dari awal OYO ada di Indonesia, OYO berhasil transformasi ke ribuan partner kami dengan ribuan kamar yang kita konversikan. Setelah itu, mereka tanya kepada kami, mengapa tidak masuk ke segmentasi kos?,” ungkap Eko.

Eko mengatakan, OYO bukanlah sebuah agregator atau perantara dari penyewa kamar dan pemilik kamar. Melainkan, OYO bekerjasama dengan para pemilik kamar untuk melakukan manajemen bisnis hospitality.

Menurut Eko, pasar kost di Indonesia sangat memiliki potensi di Indonesia. Potensi pasar milenial yang merupakan pekerja profesional dan juga para pelajar di Indonesia, kata dia adalah sekitar 63,4 juta. Artinya, prosentasinya adalah sebanyak 24 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

OYO juga menggunakan model bisnis yang berbeda dengan produk lain. Mereka melakukan investasi pada pengembangan infrastruktur, dan juga pengoptimalan teknologi dalam meningkatkan potensi bisnis indekos.

“Artinya, ada standar tertentu yang harus diperbaiki oleh pemilik kost dalam infrastrukturnya. Standar itu termasuk standar keamanan dan kenyamanan untuk penyewa kamar. Selain itu, kami memberikan pelatihan kepada pengelola kost pula, agar bisa mencapai standar yang kita miliki,” jelas Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement